Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Kesalahan yang Dilakukan saat Menggunakan Wajan Besi Cor

JAKARTA, KOMPAS.com – Wajan besi cor menjadi salah satu peralatan dapur yang wajib hadir di dapur sebagian masyarakat karena materialnya mampu menahan panas untuk waktu yang lama.

Tidak hanya itu, panas pun dihantarkan ke seluruh permukaan wajan alih-alih hanya berada pada satu titik saja.

Walhasil, wajan besi cor menjadi pilihan yang tepat untuk proses pencokelatan makanan atau browning. Hidangan akan mendapatkan kecokelatan yang sempurna.

Akan tetapi, ada beragam kesalahan yang kerap terjadi ketika orang-orang menggunakan wajan besi cor, seperti disadur Real Simple, Senin (4/7/2022).

Ada mitos yang sering terdengar seputar wajan besi cor, yakni mereka tidak perlu dicuci pakai sabun karena bumbunya bisa hilang.

Nyatanya, hal tersebut justru membuat wajan besi cor menjadi peralatan dapur yang kotor. Sebab, bumbunya tidak akan terpengaruh oleh sabun cuci piring.

Bumbu wajan besi cor bukanlah lapisan minyak yang sangat tipis. Faktanya, mereka adalah lapisan minyak terpolimerisasi yang melekat pada permukaan wajan.

Oleh karena itu, tidak mungkin beberapa tetes sabun cuci piring akan menghilangkannya. Untuk membersihkan sisa makanan yang terbakar, gosok secara perlahan pakai garam atau sikat non-logam.

2. Direndam sebelum dicuci

Wajan besi cor memang perlu dicuci, tetapi jangan biarkan mereka terlalu lama terkena air, misalnya merendamnya sebelum mencucinya.


Mereka hanya bisa terkena air dalam waktu yang cukup singkat. Sebab, air dapat membuat wajan menjadi berkarat. Setelah mencuci pun mereka harus benar-benar dikeringkan.

3. Tidak digunakan untuk mengolah makanan asam

Mitos lain seputar penggunaan wajan besi cor adalah kamu perlu menghindari mengolah makanan asam pada wajan tersebut.

Hal ini cukup benar. Layaknya mitos sabun, wajan besi cor secara signifikan adalah material yang lebih kuat daripada anggapan umum.

Apabila dibumbui dengan benar, satu-satunya hal yang akan berinteraksi dengan makanan adalah minyak terpolimerasi di permukaan wajan.

Jika permukaannya tidak dilapisi oleh apa pun, tentunya mereka dapat berinteraksi dengan makanan asam.

Meski demikian, sebaiknya kamu tidak menggunakan wajan besi cor untuk membuat sauns spageti. Namun, kamu bisa coba mengolah kubis Brussel yang dilapisi air perasan lemon.

4. Hanya dilapisi sekali

Pelapisan pada wajan besi cor dilakukan untuk membuat lapisannya memiliki sifat antilengket. Untuk mempertahankan lapisan ini, tentunya kamu harus melapisinya lebih dari satu kali.

Lakukan pelapisan dengan minyak dengan cepat setelah setiap penggunaan, serta setelah dicuci usai dikeringkan secara menyeluruh.

Kamu bisa melapisi wajan besi cor dengan ½ sendok teh minyak netral—misalnya minyak sayur, kanola, atau bunga matahari—sebelum menaruh wajan di atas kompor dengan api besar.

Lanjutkan pemanasan wajan besi cor hingga kamu melihat sedikit asap muncul. Lalu, lapisi sekali lagi dengan minyak dan biarkan wajan mendingin.


5. Tidak dipanaskan sebelum memasak

Wajan besi cor memang dapat menahan panas, hanya saja kamu perlu memanaskannya terlebih dulu sebelum memasak guna menghemat waktu.

Jadi, panaskan wajan besi cor selama 10 menit terlebih dulu. Nantinya, makanan bisa langsung dimasak sesaat setelah ditaruh di atas wajan.

Untuk mengetahui apakah wajan sudah cukup panas atau belum, coba jatuhkan setetes air. Jika mendesis dan menguap, artinya wajan siap dipakai.

6. Tidak menggunakan peralatan masak berbahan logam

Seperti yang disebutkan sebelumnya, permukaan dan lapisan bumbu pada wajan besi cor lebih kuat daripada anggapan umum.

Dengan demikian, ada kemungkinan yang sangat kecil kamu akan mengikisnya saat menggunakan peralatan masak berbahan logam.

Apabila melihat potongan hitam terkelupas, kemungkinan besar mereka adalah sisa makanan yang terbakar.

https://www.kompas.com/homey/read/2022/07/04/113600776/6-kesalahan-yang-dilakukan-saat-menggunakan-wajan-besi-cor

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke