Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Waspadi 8 Penyakit yang Sering Menyerang Kelinci Peliharaan

JAKARTA, KOMPAS.com- Sebelum memelihara hewan peliharaan sebaiknya kamu juga sudah berkomitmen untuk merawat dan menjaga kesehatannya.

Sama seperti anjing dan kucing, kelinci juga membutuhkan perawatan dan vaksinasi di dokter hewan agar terhindar dari virus dan bakteri.

Kelinci sangat rentan terhadap virus, dengan memberinya vaksin dan perawatan yang tepat kelinci akan bisa bertahan hidup lebih lama.

Selain itu dengan mengenali gejala awal dari penyakit yang sering dialami oleh kelinci kamu akan lebih menyadari kondisi kelincimu.

Melansir dari Vets Now, Kamis (13/1/2022), berikut ini 8 penyakit yang umum dialami oleh kelinci.

Pembengkakan

Salah satu penyakit yang umum dialami kelinci adalah pembengkakan yang biasa disebabkan oleh tumor.

Dalam kebanyakan kasus abses atau tumor akan tumbuh secara bertahap selama berminggu-minggu. Jika kamu menemukan benjolan pada tubuh kelinci sebaiknya bawa ia ke dokter hewan segera.

Kehilangan keseimbangan dan kemiringan kepala

Kemiringan kepala sering disebabkan oleh infeksi bakteri pada telinga bagian tengah dan dalam atau infeksi pada otak.

Penyebab umum lainnya adalah parasit Encephalitozoon cuniculi yang bahkan bisa menular ke manusia dan kelinci lain.

Saat kelinci mengalami hal ini ia akan kesulitan untuk berdiri karena kepalanya bergerak ke satu arah.

Kehilangan selera makan bisa diakibatkan oleh pembengkakan dan sakit perut pada kelinci. Biasanya kelinci akan mengalami peningkatan air liur.

Kehilangan nafsu makan dapat menjadi masalah yang serius bagi kelinci. Ini akan menyebabkan kurangnya gerakan usus atau usus statis.

Sebaiknya perhatikan kelinci,segera bawa ke dokter hewan jika ia tidak makan dalam 4 sampai 6 jam.

Myxomatosis

Myxomatosis adalah virus yang disebarkan oleh gigitan serangga termasuk kutu dan nyamuk. Virus ini menyebabkan pembengkakan di area mata, telinga, anus dan alat kelamin yang bisa berakibat fatal.

Untuk mencegah infeksi virus, sebaiknya berikan kelinci peliharaan vaksin yang lengkap di dokter hewan.

Penyakit hemoragik

RDHV (Rabbit viral haemorrhagic disease) adalah virus yang menyebar di antara kelinci akibat dari kontaminasi pada pakan.

Ada dua jenis penyakit yakni RVHD1 yang telah ada di Inggris sejak tahun 1980-an dan RVHD2 yang lebih baru ditemukan.

Virus ini bisa berakibat fatal apalagi pada kelinci yang tidak di vaksinasi. Gejala utamanya adalah diare disertai darah.

Kelumpuhan pada kelinci bisa dialami oleh salah satu anggota badan maupun seluruhnya. Kelumpuhan pada kaki dikaitkan dengan patah tulang atau kerusakan saraf.

Kelumpuhan kedua kaki belakang sering dikaitkan dengan cedera tulang belakang seperti patah tulang atau dislokasi. Ketika kelinci mengalami tanda-tanda kelumpuhan sebaiknya segera bawa ke dokter hewan.

Kesulitan bernafas

Tanda-tanda kelinci mengalami kesulitan bernapas adalah keluarnya cairan dari mata dan hidung kelinci, nafas yang berbunyi, bernafas dengan cepat dengan mulut terbuka. Ini mungkin menunjukkan infeksi pernapasan atau stres panas yang bisa menjadi hal yang serius.

Tungau telinga

Infeksi tungau telinga pada kelinci diakibatkan oleh parasit Psoroptes cuniculi. Gejala umumnya adalah terdapat kulit yang menebal dan bersisik di telinga bagian dalam dengan rambut rontok di sekitarnya.

Selain itu kamu juga akan menemukan cairan krem di dalam telinga dan kepala yang gemetar. Hal ini bisa menyebabkan hilangnya pendengaran dan gangguan keseimbangan

https://www.kompas.com/homey/read/2022/01/13/153600576/waspadi-8-penyakit-yang-sering-menyerang-kelinci-peliharaan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke