Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perbedaan Menyiram Tanaman dengan Air Garam, Air Gula, dan Air Biasa

Untuk itu, penyiraman harus diperhatikan dengan baik agar tanaman tidak mendapat terlalu banyak atau sedikit air yang dapat menyebabkan tanaman layu, bahkan mati.

Lantas, air seperti apa yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh subur?

Melansir dari Hunker, Selasa (16/11/2021), air yang diberi tambahan seperti garam atau gula ternyata dapat mengubah pertumbuhan tanaman, entah itu lebih baik atau buruk.

Berikut ini perbedaan menyiram tanaman dengan air garam, air gula, dan air keran. 

Air garam

Air asin atau garam sangat merugikan sebagian besar tanaman dan secara serius dapat menghambat pertumbuhan.

Sebab, air garam mengandung natrium tingkat tinggi yang menciptakan lingkungan beracun bagi sistem tanaman. Garam juga dapat menyerap air dari akar tanaman sehingga menyebabkan tanaman layu dan mati.

Konsentrasi garam yang tinggi di tanah akan mencegah tanaman mendapatkan akses ke hidrasi, suatu kebutuhan untuk bertahan hidup dan tumbuh. Garam bahkan mungkin tertinggal di tanah sehingga mencegah tanaman baru tumbuh. 

Air gula

Sama dengan garam, gula dapat menarik uap air dari akar tanaman, yang pada dasarnya membuat tanaman mati.

Meski tanah di sekitar akar tanaman tetap basah karena air gula, kemampuan tanaman  menyerap kelembapan itu terhalang.  

Air keran adalah salah satu pilihan terbaik saat menyiram tanaman. Air yang berasal dari keran relatif bebas dari bahan kimia dan zat aditif berbahaya.

Hal ini memungkinkan air mengalir bebas ke akar tanaman untuk penyerapan serta memastikan pertumbuhan yang sehat.

https://www.kompas.com/homey/read/2021/11/16/144500876/perbedaan-menyiram-tanaman-dengan-air-garam-air-gula-dan-air-biasa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke