Air Purifier Jadi Produk Paling Laris di Electronic City Sejak Pandemi

Menerapkan kebersihan dan kesehatan, baik di dalam maupun di luar ruangan, kini menjadi kegiatan yang wajib dilakukan semua orang untuk menghindari terpapar virus ini. 

Untuk menunjang hidup bersih dan sehat, beberapa orang membeli alat elektronik yang membantu menunjang kebersihan di dalam ruangan sehari-hari.

Selama masa pandemi, tren pembelian alat elektronik kini bergeser ke berbagai alat yang menunjang kebersihan dan kesehatan di dalam rumah.

"Selama masa pandemi, banyak orang yang membeli alat elektronik seperti air purifier dan penunjang kebersihan lainnya seperti alat untuk menyediakan hand sanitizer," ucap Ihsan Pribadi, Head of Marketing Communications Electronic City, dalam acara media preview produk terbaru LG, Kamis (7/10/2021).

Ihsan mengatakan penjualan produk air purifier mengalami kenaikan sekitar 50 persen. Selain air purifier, produk elektronik TV juga tak kalah diminati.  

Paling besar, paling lengkap

Sementara itu, Electronic City yang berlokasi di SCBD, Jakarta Selatan, merupakan toko yang elektronik terbesar dan memiliki kelengkapan produk. Di dalam toko Electronik City ini, diklasifikasikan beberapa area.

Mulai dari, area home appliance, mom and baby, perangkat memasak, dan lainnya. Hal ini menjadikan pengunjung lebih mudah mencari kebutuhannya.

"Kebetulan untuk area mom and baby merupakan area baru yang menyediakan perlengkapan bayi," ujar Ihsan.

Untuk seluruh produknya, Ihsan memaparkan di Electronic City memiliki 100 brand, baik dari lokal maupun luar negeri. "Banyak juga yang mencari produk lokal seperti alat memasak," paparnya.

Selain berbelanja langsung, masyarakat juga dapat berbelanja melalui online, www.eci.id. "Dalam website, tersedia juga beragam produk dari electronic city dengan beragam promo menarik." 

Ihsan mengatakan, meski sedang masa pandemi, pembelanjaan melalui offline lebih tinggi daripada online. "Kami juga tetap menerapkan protokol kesehatan di sini seperti membatasi jumlah pengunjung maksimal 25 persen," tutup Ihsan.