Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Kucing Alami Kedutan atau Kejang Saat Tidur?

JAKARTA, KOMPAS.com - Kamu mungkin pernah memerhatikan kucing kedutan atau kejang pada saat ia tertidur lelap. Tapi, pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa ini terjadi?

Apa yang terjadi di tubuh mereka? Apakah mereka sedang bermimpi? Atau ada masalah kesehatan yang sedang menghampiri?

Dilansir dari beberapa sumber, Jumat (30/4/2021), baca terus untuk menjadi ahli ilmu di balik mengapa kucing kedutan atau kejang saat tidur.

Pentingnya tidur pada kucing

Seekor kucing akan tidur dalam jumlah yang berbeda sepanjang hidupnya. Ketika baru lahir, mereka akan tidur hampir sepanjang hari, dan hanya akan bangun untuk menyusu ke induknya.

Mereka bahkan tidak akan bisa membuka mata sampai sekitar 10 hari. Tidur memungkinkan anak kucing yang baru lahir untuk tumbuh dan berkembang, proses internal mereka bekerja saat kesadaran mereka beristirahat.

Saat kucing sudah dewasa, mereka masih membutuhkan waktu tidur hingga 16 jam per hari, tergantung individu. Waktu dalam setahun juga dapat memengaruhi tingkat energi mereka.

Setelah menjadi kucing usia tua, mereka perlu tidur lebih lama karena level energinya menipis. Semua kucing perlu menghemat energi, terutama di alam karena mereka tidak tahu kapan mereka perlu melarikan diri dengan tergesa-gesa.

Saat kamu melihat kucing peliharaan berkedut atau kejang dalam tidurnya, itu bisa menjadi salah satu dari berbagai alasan berikut. 

  • Pencernaan
  • Kedinginan
  • Bermimpi
  • Kejang otot
  • Penyakit

Pencernaan

Setelah kucing makan, makanan harus melewati sistem pencernaannya. Jika kamu melihat kucing kejang atau kedutan di area perutnya, mungkin ini ada hubungannya dengan proses pencernaannya.

Seringkali, kucing akan tidur setelah makan, karena mereka mungkin tidak mau berjalan dengan perut kenyang.


Kejang pencernaan saat kucing tidur seringkali hal yang normal dan bukan pertanda masalah yang mendasarinya. Kejang terjadi lebih banyak jika kucing telah makan banyak maupun makan terlalu cepat.

Kedinginan

Meskipun kucing bisa mengatur suhu tubuhnya dengan baik, mereka masih mungkin kedinginan. Menjadi terlalu dingin adalah kemungkinan penyebab kucingmu mengejang saat tidur.

Kucing memiliki suhu tubuh yang lebih tinggi daripada manusia, yaitu sekitar 39º C. Pada hari-hari yang sangat dingin atau malam musim dingin, tidak jarang kucing merasa kedinginan di tubuh kecilnya.

Dalam kasus ini, kucing bahkan mungkin memintamu untuk tidur di sampingmu. Dengan tidur di dekatmu, mereka dapat berbagi suhu panas dari tubuhmu dan merasa lebih hangat.

Beberapa kucing mungkin lebih mudah merasakan kedinginan, terutama ras yang tidak berbulu.

Jika kucingmu gemetar karena kedinginan, kamu perlu memastikannya hangat. Sediakan selimut, jauhkan dari aliran angin apa pun, nyalakan pemanas atau biarkan mereka berbagi tempat tidur denganmu. 

Bermimpi

Salah satu alasan terpenting kucing mengejang di malam hari adalah karena mimpi mereka. Beberapa orang mungkin berpikir bahwa kucing tidak dapat bermimpi, tetapi ini tidak benar.

Ahli saraf asal Perancis, Michel Jouvet mulai mempelajari tidur kucing dan gerakan mata cepat atau rapid eye movement(REM) pada tahun 1950-an.

Dia menemukan bahwa pola tidur kucing menunjukkan bahwa mereka memimpikan perilaku kompleks termasuk bermimpi diserang atau dijelajahi.

Ini menunjukkan bahwa kucing menginternalisasi pengalaman sadar mereka dalam tidur mereka, seperti halnya manusia.

Karena kucing berlari, berburu, menjelajahi, dan melakukan banyak gerakan berbeda dalam kehidupan sehari-hari, gerakan saat tidur menunjukkan bahwa mereka memimpikan gerakan tersebut.

Ini hanya terjadi selama REM, yang dianggap sebagai tidur nyenyak. Kucing yang kedutan saat tidur tidak berbahaya, itu penting untuk kemampuan kucing berinteraksi dengan lingkungannya.

Kejang otot

Bagian dari penemuan Jouvet tentang kemampuan kucing untuk bermimpi berfokus pada atonia, istilah untuk otot yang kehilangan kekuatannya.


Otak menghambat keterampilan motorik, sesuatu yang diperlukan untuk tidur dan konservasi energi. Saat bermimpi, kucing itu pada dasarnya lumpuh sementara. Ini normal dan penting.

Meskipun jenis kejang otot ini tidak berbahaya, kucing mungkin mengalami masalah otot lainnya. Misalnya, kucing tua sering kehilangan kekuatan ototnya karena efek penuaan yang memburuk.

Ada kemungkinan bahwa kejang disebabkan oleh jenis kerusakan ini. Jika kucing mengalami cedera, kemungkinan besar ia akan tetap diam saat tidur, namun jika ada otot yang terkena, kemungkinan ia akan berkedut.

Namun, jika kucing mengalami masalah otot, kedutan dan gejala lainnya tidak hanya terjadi saat mereka tidur, tapi ketika mereka berjalan atau bergerak.

Penyakit

Jika kucingmu kedutan saat tidur, kamu harus sangat berhati-hati untuk memastikan mereka tidak menderita kondisi medis.

Meskipun gejala penyakit akan terlihat lebih jelas saat mereka bangun, kedutan juga mungkin menandakan penyakit atau masalah kesehatan lainnya.

Jika kucing mengalami infestasi parasit, iritasi yang ditimbulkan parasit dapat menyebabkan tidurnya terganggu.

Jika mereka kesakitan karena penyakit atau cedera internal, kedutan mungkin juga terkait dengan hal ini. Kamu perlu memantau mereka dan melihat apakah ada alasan yang perlu dikhawatirkan.

Jika begitu khawatir, kamu perlu membawanya ke dokter hewan untuk diagnosis.

https://www.kompas.com/homey/read/2021/04/30/121500676/mengapa-kucing-alami-kedutan-atau-kejang-saat-tidur-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke