Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenali, 6 Masalah Kesehatan Umum pada Kucing

JAKARTA, KOMPAS.com - Kucing dikenal sebagai hewan yang baik dalam merawat dirinya sendiri. Namun demikian, ketika Anda memelihara kucing, Anda harus memperhatikan kesehatannya.

Ada beberapa masalah kesehatan yang umum terjadi pada kucing. Meskipun lazim, lagi-lagi masalah kesehatan ini jangan disepelekan.

Nah, apa saja masalah kesehatan pada kucing? Dilansir dari Web MD, Kamis (24/12/2020), berikut penjelasannya.

1. Muntah

Muntah adalah salah satu permasalahan kesehatan yang paling umum terjadi pada kucing.

Penyebabnya pun beragam, mulai dari dampak memakan makanan yang beracun atau tidak bisa dimakan seperti benang atau tali, infeksi, penyakit kandung kemih, hingga diabetes dan bola bulu.

Gejala kucing muntah biasanya jelas, termasuk pula meneteskan air liur dan perut naik-turun. Muntah dapat dengan cepat membuat kucing Anda dehidrasi, jadi jika kucing terus muntah atau sakit, segera hubungi dokter hewan.

Mengumpulkan sampel muntahan kucing Anda dan membawanya ke dokter hewan mungkin dapat membantu.

2. Penyakit kandung kemih atau Feline Lower Urinary Tract Diseases (FLUTD)

Diprediksi sebanyak 3 persen kucing yang diperiksa oleh dokter hewan memiliki penyakit saluran kemih bawah atau Feline Lower Urinary Tract Diseases (FLUTD). Ini sebenarnya merupakan sekelompok penyakit dengan berbagai penyebab.

Kucing betina dan jantan bisa terkena FLUTD, dan sering terjadi pada kucing yang kelebihan berat badan atau tidak sehat atau yang makan makanan kering.

Stres, banyak kucing di dalam rumah, dan perubahan mendadak dapat meningkatkan risiko FLUTD pada kucing. Adapun pengobatannya tergantung pada jenis FLUTD yang dimiliki kucing Anda.

Gejala FLUTD meliputi kucing minum lebih banyak, kucing susah buang air kecil, urin berdarah, buang air kecil di tempat yang tidak biasa, dan menangis saat buang air kecil.

Kemudian, gejala lainnya adalah kucing menjilati area kemih karena nyeri, depresi, dehidrasi, kurang nafsu makan, hingga muntah.

Segera hubungi dokter hewan jika Anda mencurigai kucing Anda memiliki masalah saluran kemih.

3. Kutu

Kutu adalah masalah kesehatan kucing yang berasal dari faktor eksternal yang sangat umum. Namun, kutu bisa Anda tangani dengan mudah.

Adapun tanda-tanda kucing terkena kutu meliputi ada kotoran kutu di kulit kucing yang terlihat seperti titik-titik hitam kecil, kucing menggaruk terus-menerus, kucing sering menjilat, kulit merah atau iritasi, bulu rontok, serta infeksi kulit.

Kutu dapat hidup lebih dari satu tahun, dan kucing Anda berisiko anemia jika masalahnya menjadi serius. Jadi, pastikan untuk menangani masalah kutu kucing Anda dan mencegah infestasi di masa mendatang.

Konsultasikan dengan dokter hewan tentang pengendalian kutu yang terbaik untuk kucing Anda. Perawatan termasuk obat oral, bedak, dan obat topikal.


4. Cacing pita

Salah satu masalah kesehatan kucing yang paling umum terjadi pada kucing adalah cacing pita. Cacing ini hidup di usus kecil kucing dan terkadang tumbuh sepanjang 60 cm.

Konon, cacing pita tersegmentasi dan biasanya pecah saat dikeluarkan. Sangat tidak mungkin untuk melihat cacing secara umum dan Anda biasanya hanya akan melihat segmennya.

Gejala infeksi cacing pita bisa tidak kentara, tetapi mungkin termasuk muntah dan penurunan berat badan. Cara termudah untuk mengetahui apakah kucing Anda terkena cacing pita adalah dengan melihat kotorannya, di sekitar anusnya, dan di tempat tidur.

Biasanya cacing pita keluar dari anus kucing Anda saat dia tidur atau rileks. Jika Anda melihat cacing putih kecil atau terlihat seperti butiran beras atau biji wijen, kemungkinan kucing Anda terkena cacing pita.

Pilihan pengobatan termasuk injeksi, oral, atau obat topikal. Namun, karena kucing hampir selalu terkena cacing pita akibat menelan kutu, pastikan untuk menangani masalah kutu yang dialami kucing sebelum menangani cacing pita.

5. Diare

Banyak hal yang dapat menyebabkan diare pada kucing, di antaranya parasit usus, makanan busuk, alergi, infeksi, penyakit hati, kanker, dan lainnya.

Gejala diare berupa tinja encer atau cair. Bergantung pada penyebabnya, diare dapat berlangsung selama sehari, seminggu, atau berbulan-bulan.

Jika kucing Anda mengalami diare, berikan banyak air bersih dan segar untuk mencegah dehidrasi. Kemudian keluarkan makanan kucing tidak lebih dari 12 jam.

Bawalah kucing ke dokter hewan jika dia masih mengalami diare setelah satu hari atau segera jika Anda melihat muntah, tinja berwarna gelap atau berdarah, demam, lesu, atau kehilangan nafsu makan, maupun jika kucing berusaha keras untuk buang air besar.

6. Masalah mata

Masalah mata pada kucing bisa disebabkan oleh beberapa hal, antara lain konjungtivitis, tukak kornea, katarak, glaukoma, trauma, virus, radang, dan penyakit retina.

Beberapa gejala yang mungkin berarti kucing Anda memiliki masalah mata termasuk mata berair, bulu bernoda air mata, keruh, kelopak mata merah atau putih, kotoran di sudut mata, menyipitkan mata, mengais-ngais di mata, atau kelopak mata ketiga yang terlihat.

Kecuali Anda tahu apa yang menyebabkan masalah mata pada kucing, tidak banyak yang dapat Anda lakukan selain menghubungi dokter hewan. Masalah mata harus dianggap darurat, jadi buatlah janji segera.

https://www.kompas.com/homey/read/2020/12/24/162100576/kenali-6-masalah-kesehatan-umum-pada-kucing

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke