Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lebih Baik Pot Plastik atau Tanah Liat? Ini Penjelasannya

JAKARTA, KOMPAS.com - Pot merupakan wadah untuk menanam suatu tumbuhan, bebagai macam pot bisa menjadi pilihan mulai dari pot tanah liat dan pot plastik.

Lantas, sebenarnya pot berbahan material apa yang bagus untuk pertumbuhan tanaman?

Dilansir dari lancaster.unl.ed, Kamis (3/12/2020), pot tanah liat cotta (tanah liat tanpa glasir) terbuat dari tanah tertentu dan dibakar selama proses pembuatan. Pot tanah liat memeberikan lingkungan yang sehat untuk sebagian tanaman.

Porositas tanah liat memungkinkan udara dan kelembapan menembus sisi pot. Kelembaban dan udara ini dimanfaatkan oleh akar halus yang terletak di tepi tanah.

Pot tanah liat juga berfungsi seperti sumbu untuk menghilangkan kelembaban berlebih dari tanah. Tanamanyang membutuhkan tanah kering yang dikeringkan dengan baik seperti kaktus lebih menyukai pot tanah liat.

Penggunaan pot tanah liat di luar ruangan juga memiliki keuntungan, dinding tebal yang dimiliki pot tanah liat dapat melindungi akar tanaman dari perubahan suhu yang cepat dan dapat merusak.

Pot ini juga memiliki bobot yang berat sehingga tidak mudah tertiup angin seperti pot plastik.

Namun kelemahannya adalah cepat kering dan ini dapat menjadi masalah bagi tanaman yang menyukai kelembapan seperti pakis atau kecambah.

Pot tanah liat juga cenderung membentuk lapisan putuh dibagian luar pot, ini terbentuk ketika garam mineral yang dilarutkan dalam air lalu dialihkan dari media pot ke dalam dan melalui dinding pot.

Beberapa orang menganggap lapisan ini menarik dan sebagian besar lagi menganggap tidak enak dipandang, namun endapan garam ini dapat dibersihkan. Yang menjadi kelemahannya lagi adalah tanah liat mudah pecah.

Pot Plastik

Pot plastik memiliki bobot yang ringan, fleksibel namun kuat. Kelebihan utamanya adalah pot ini memiliki warna-warna yang dapat dipadukan dengan dekorasi interior dan eksterior.

Pot plastik ini menjadi pilihan tepat untuk tanaman yang menyukai kelembapan atau bagi orang yang jarang menyiram.

Pot plastik terbuat dari bahan inert dan dianggap aman untuk menanam tanaman. Banyak yang terbuat dari plastik yang dapat didaur ulang sehingga pembuangannya ramah lingkungan saat pot tidak dapat digunakan lagi (pot tanah liat tanpa glasir juga dapat didaur ulang sepenuhnya).

Pot plastik umumnya memiliki dinding yang lebih tipis daripada pot tanah liat.

Namun, hindari menggunakan pot plastik hitam, karena dapat bertindak sebagai pengumpul surya, kemudian memanaskan media pot hingga merusak tanaman.


Jika tanaman dalam wadah plastik berwarna gelap cepat layu, periksa untuk memastikan tanaman disiram dengan baik kemudian pindahkan ke lokasi yang lebih teduh.

Sinar matahari dapat membebani plastik yang menyebabkan memudar dan rapuh.

Banyak pot plastik yang ditujukkan untuk penggunaan di luar ruangan, biasanya pot ini bisa menjadi penghambat sinar ultraviolet untuk mengungari pudar serta menjaga fleksibilitas sehingga meningkatkan masa pakai pot.

Baik itu pot plastik atau tanah liat, pastikan pot yang Anda pilih memiliki lubang drainase di bagian bawahnya agar tidak terlalu banyak air.

https://www.kompas.com/homey/read/2020/12/03/123331776/lebih-baik-pot-plastik-atau-tanah-liat-ini-penjelasannya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke