"Tantangan yang dihadapi setelah perang bukan hanya soal infrastruktur dan gedung-gedung universitas. Ini adalah tentang puluhan akademisi yang telah terbunuh dalam perang dan tugas berat yang harus dilakukan untuk menggantikan mereka," katanya.
Mereka yang terbunuh termasuk presiden IUG Sufyan Tayeh, yang tewas bersama istri dan kelima anaknya dalam sebuah serangan di rumah saudara perempuannya pada bulan Desember.
Tayeh, seorang profesor fisika teoretis dan matematika terapan yang telah memenangkan penghargaan, memiliki "hasrat yang besar" terhadap ilmu pengetahuan.
Baca juga: Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza
"Bahkan di tengah-tengah perang, dia (Tayeh) masih mengerjakan penelitiannya sendiri," kata saudaranya, Nabil, kepada Reuters.
PBB memperkirakan bahwa 72,5 persensekolah di Gaza akan membutuhkan rekonstruksi penuh atau rehabilitasi besar-besaran.
Jonathan Crickx, kepala komunikasi UNICEF Palestina, menyebut dukungan kesehatan mental dan psikososial juga akan dibutuhkan agar anak-anak merasa aman untuk kembali ke sekolah yang mungkin telah dibom.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.