Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-797 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Jatuhkan Rudal ATACMS | Norwegia Percepat Bantuan ke Ukraina

Kompas.com - 01/05/2024, 11:10 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

Lukashenko beri semangat atlet Belarus 

Presiden Belarus Alexander Lukashenko pada Selasa mengatakan kepada para atlet negaranya yang berpartisipasi pada Olimpiade Paris untuk “mengalahkan” lawan mereka. 

Atlet Belarus sendiri akan berkompetisi pada pertandingan tersebut di bawah bendera netral karena dukungan negara mereka terhadap invasi Rusia ke Ukraina, dan akan dilarang menghadiri upacara pembukaan. 

“Jika Anda menentukan pilihan dan bepergian ke sana dengan status netral, maka kalahkan mereka, tunjukkan kepada mereka bahwa Anda adalah orang Belarus asli,” kata Lukashenko, menurut pernyataan dari kantornya. 

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Menhan AS dorong negara-negara sumbang lebih banyak sistem Patriot ke Ukraina

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada Selasa mengatakan dirinya telah mendorong negara-negara yang memiliki sistem rudal Patriot untuk menyumbangkannya ke Ukraina.

“Ada negara-negara yang memiliki Patriot, jadi apa yang kami lakukan adalah terus melibatkan negara-negara tersebut,” kata Austin pada sidang Komite Angkatan Bersenjata DPR.

“Saya telah berbicara dengan para pemimpin beberapa negara… Saya sendiri di sini dalam dua minggu terakhir, mendorong mereka untuk menyerahkan lebih banyak kemampuan atau memberikan lebih banyak kemampuan,” katanya, tanpa menyebutkan nama negara-negara tersebut.

Polandia pastikan tak akan melindungi penghindar wajib militer Ukraina

Wakil Menteri Luar Negeri Polandia Andrzej Szejna pada Selasa memastikan, negaranya tidak akan "melindungi" orang-orang Ukraina yang menghindari wajib militer di wilayahnya.

Ukraina berupaya merekrut pasukan setelah lebih dari dua tahun berperang melawan Rusia dan baru-baru ini mengesahkan undang-undang mobilisasi, yang menurunkan usia tempur dan memperketat hukuman bagi mereka yang menghindari wajib militer.

Pekan lalu mereka mengatakan akan berhenti menerbitkan paspor baru di luar negeri bagi beberapa pria usia militer dan menangguhkan layanan konsuler bagi pria berusia 18 hingga 60 tahun yang tinggal di luar negeri, sehingga memicu kemarahan di kalangan ekspatriat di Polandia dan negara lain.

Puluhan ribu pria Ukraina usia militer berada di Polandia, menurut data PBB.

“Kami jelas tidak akan melindungi para penghindar wajib militer,” kata Andrzej Szejna kepada saluran televisi pemerintah TVP.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com