Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Buka Penyeberangan Kerem Shalom, Klaim 200 Truk Bantuan Bisa Masuk Gaza Per Hari

Kompas.com - 16/12/2023, 20:45 WIB
Albertus Adit,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

Sumber Reuters

YERUSALEM, KOMPAS.com - Israel mulai membuka penyeberangan Kerem Shalom yang bisa diakses oleh truk-truk pengangkut bantuan kemanusiaan untuk masuk ke Jalur Gaza.

Pejabat Israel mengatakan, keputusan itu akan memungkinkan 200 truk per hari bisa masuk ke daerah kantong Palestina tersebut.

Jumlah itu meningkat dua kali lipat dibandingkan kapasitas sebelumnya yang hanya 100 truk per hari melalui penyeberangan Rafah dari Mesir.

Baca juga: Negara-negara Barat Desak Israel Hentikan Kekerasan di Tepi Barat

Dibukanya jalur penyeberangan tersebut disinyalir karena adanya desakan dari Amerika Serikat kepada Israel.

Penasihat Keamanan Nasional Presiden AS Joe Biden, Jake Sullivan diketahui telah mengunjungi Israel paa Kamis dan Jumat (14-15/12/2023).

Sebagaimana diberitakan Reuters pada Sabtu (16/12/2023), AS melalui Jake Sullivan terus memperingatkan Israel akan adanya bencana kemanusiaan di Palestina, imbas perang Israel-Hamas.

Biden juga mengatakan pada awal minggu ini, bahwa Israel berisiko kehilangan dukungan internasional.

Saat di Israel, para pejabat AS memberikan keterangan pada para jurnalis bahwa AS membawa pesan ke Israel untuk mengurangi serangan militer di Gaza.

AS menyarankan agar Israel melakukan transisi ke operasi yang lebih ditargetkan secara sempit terhadap para pemimpin Hamas.

The New York Times mengutip empat pejabat AS yang mengatakan bahwa Presiden AS Joe Biden ingin hal itu terjadi dalam waktu sekitar tiga minggu.

Namun saat berbicara kepada wartawan, Sullivan tak memberi jawaban mengenai waktunya.

Baca juga: AS Desak Israel Kurangi Serangan ke Gaza, Biden: Lindungi Warga Sipil

"Akan ada transisi dalam perang ini yang lebih terfokus pada penargetan para pemimpin dan operasi berbasis intelijen," katanya.

"Kapan tepatnya hal itu terjadi dan dalam kondisi apa, nanti akan ada diskusi intensif yang berkelanjutan antara Amerika Serikat dan Israel," imbuh dia.

Selama kunjungan Sullivan, para pejabat Israel secara terbuka menekankan bahwa mereka akan melanjutkan perang sampai mencapai tujuan untuk memberantas Hamas.

Hal ini imbas serangan Hamas yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera 240 orang Israel pada 7 Oktober 2023 yang lalu.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada Sullivan pada Kamis (14/12/2023) bahwa Israel akan berperang sampai dapat kemenangan mutlak.

Sementara Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan perang akan berlangsung beberapa bulan.

Juru bicara pemerintah Israel Eylon Levy menyatakan, Israel telah memenangkan perang. Ia mengutip dari bukti berkurangnya jumlah roket yang ditembakkan ke Israel.

Baca juga: 6 Poin Perkembangan Terkini Perang Israel-Hamas

Namun beberapa jam kemudian terdengar sirene di Yerusalem dan terjadi ledakan.

Sayap bersenjata Hamas mengaku bertanggung jawab atas serangan roket sebagai tanggapan atas "pembantaian Zionis terhadap warga sipil".

Rute bantuan telah dibuka

Sebelum meninggalkan Israel, Sullivan mendapat satu izin besar dari Israel bahwa Israel akan membuka jalan utama ke Gaza untuk pengiriman bantuan. Ini pertama kalinya sejak perang dimulai.

Sebelumnya, bantuan yang diizinkan masuk ke Gaza telah diangkut dengan truk ke penyeberangan Kerem Shalom Israel untuk diperiksa.

Barulah kemudian diangkut kembali ke Mesir untuk masuk melalui penyeberangan Rafah yang diawasi Mesir. Penyeberangan dirancang untuk pejalan kaki.

Badan-badan bantuan yang memperingatkan akan terjadi kelaparan massal dan penyakit bagi 2,3 juta penduduk Gaza, telah lama memohon agar Israel mempercepat pengiriman dengan membiarkan bantuan masuk langsung ke Kerem Shalom.

Baca juga: Malam Tak Bisa Tidur karena Pengeboman Israel, Pagi Berkeliling Cari Makanan tapi Tak Ada

Sullivan mengatakan, Washington menyambut baik langkah signifikan dari Isrel terkait bantuan kemanusiaan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com