Indonesia juga perlu mempertimbangkan bagaimana pengaruh Tiongkok yang semakin kuat di Timur Tengah dapat memengaruhi posisi negara-negara lain di kawasan ini. Kekuatan geopolitik Tiongkok di kawasan ini dapat menimbulkan ketegangan antara negara-negara tetangga di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, yang mungkin khawatir akan dominasi Tiongkok yang semakin kuat.
Dalam konteks itu, Indonesia harus berperan sebagai mediator dan penjaga perdamaian, memastikan bahwa peningkatan kekuasaan Tiongkok tidak menimbulkan ketegangan regional yang lebih besar.
Selanjutnya, perlu dipertimbangkan hubungan Indonesia dengan Arab Saudi yang penting dari segi ekonomi dan agama. Dalam konteks ini, diplomasi agama menjadi sangat penting.
Diplomasi agama sebagai bagian dari diplomasi publik berfokus pada pembentukan relasi antara individu dan kelompok, memainkan peran esensial dalam konteks geopolitik. Dalam dunia yang semakin terkoneksi, di mana agama sering menjadi dimensi konflik, diplomasi agama dapat mencegah dan meredakan konflik.
Dengan pengetahuan mendalam tentang ajaran dan tradisi agama, diplomat agama bisa menjadi penghubung efektif, memfasilitasi dialog dan pemahaman antar kelompok agama, serta meredam retorika dan aksi kekerasan berdasarkan ketidakpahaman atau rasa takut terhadap "yang lain".
Diplomasi agama juga memungkinkan partisipasi masyarakat sipil dalam pembuatan kebijakan luar negeri, membuat proses diplomasi lebih inklusif dan demokratis. Sebagai alat yang efektif dalam memengaruhi opini publik dan membangun jaringan internasional, diplomasi agama menjadi strategi penting dalam navigasi perubahan geopolitik dan memanfaatkan peluang dari kemitraan Arab Saudi-Tiongkok.
Hal itu memposisikan Indonesia sebagai aktor penting dalam menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan ini. Dalam kerangka ini, diplomasi agama menjadi sangat penting.
Nahdlatul Ulama (NU), sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia dan di dunia, memiliki peran yang signifikan dalam menjalin dan memperkuat hubungan antar-negara melalui diplomasi agama, termasuk dengan Arab Saudi dan Tiongkok.
Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, Indonesia, melalui NU, bisa menjadi pemain penting dalam diskursus global mengenai Islam. Dalam konteks kemitraan Arab Saudi-Tiongkok, NU bisa memanfaatkan keberadaan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tiongkok untuk memfasilitasi dialog dan kerja sama antara komunitas Muslim di Indonesia, Tiongkok, dan Arab Saudi.
PCINU Tiongkok, sebagai jembatan antara NU dan komunitas Muslim di Tiongkok, dapat berperan dalam mempromosikan pemahaman dan toleransi antarumat beragama dan antarbudaya, serta mendorong kerja sama dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, budaya, dan kesejahteraan sosial.
Dalam hubungan dengan Arab Saudi, NU bisa memainkan peran penting dalam membina dialog dan pemahaman antara umat Islam Sunni di Indonesia dan pihak Arab Saudi.
Melalui diplomasi agama, NU bisa mempromosikan pemahaman yang lebih baik tentang variasi dan keragaman dalam Islam, yang pada gilirannya dapat mengurangi kesalahpahaman dan konflik antarumat beragama.
Selain itu, melalui kerja sama dengan institusi pendidikan dan keagamaan di Arab Saudi dan Tiongkok, NU dapat berperan dalam mempromosikan penelitian dan pendidikan tentang Islam dan hubungan antara-gama. Ini dapat mencakup pertukaran akademis dan budaya, penelitian bersama, konferensi dan simposium, serta program pelatihan bagi pemimpin agama dan akademisi.
Dalam upayanya untuk mempromosikan toleransi dan pemahaman antar-agama dan antar-budaya, NU juga dapat berperan dalam mendorong dialog antara umat Islam dan komunitas non-Muslim di Tiongkok. Ini dapat melibatkan diskusi tentang nilai-nilai bersama, hak asasi manusia, dan kebebasan beragama dan berkeyakinan.
Melalui diplomasi agama, NU dapat memainkan peran penting dalam menjaga perdamaian dan stabilitas regional. Dengan mempromosikan dialog dan kerjasama antara komunitas Muslim di Indonesia, Tiongkok, dan Arab Saudi, NU dapat membantu mencegah konflik dan memfasilitasi penyelesaian damai terhadap masalah dan perselisihan.