Banjir di Ukraina Usai Bendungan Kakhovka Jebol: 6 Tewas dan 35 Orang Hilang

KHERSON, KOMPAS.com - Sebanyak enam korban tewas dan 35 orang hilang di Ukraina selatan pada Minggu (11/6/2023) setelah banjir akibat jebolnya bendungan Kakhovka.

Menurut jaksa Ukraina, peristiwa ini adalah bencana lingkungan terburuk sejak Chernobyl.

Bendungan Kakhovka yang dikuasai Rusia di sepanjang garis depan wilayah Kherson hancur sebagian pada 6 Juni 2023. Ribuan orang harus mengungsi dan memicu ketakutan akan bencana kemanusiaan serta lingkungan.

Baca juga: Ukraina dan Rusia Evakuasi Hampir 6.000 Orang Usai Bendungan Kakhovka Jebol

Ukraina menuduh Rusia meledakkan bendungan di Sungai Dnipro itu, sedangkan Moskwa mengeklaim Kyiv yang meledakkannya.

Menteri Dalam Negeri Ukraina Igor Klymenko mengatakan, 77 kota dan desa terendam banjir di wilayah Kherson dan Mykolaiv.

Klymenko melanjutkan, di Kherson 35 orang hilang termasuk tujuh anak.

Akibat banjir tersebut, lima orang tewas di Kherson dan satu orang tewas di Mykolaiv.

Sebelumnya, pihak berwenang Ukraina mengatakan bahwa lima orang tewas akibat banjir tersebut.

Sementara itu, pekan lalu delapan orang tewas di wilayah Kherson yang dikuasai Moskwa, kata Vladimir Saldo gubernur yang dilantik Rusia.

Baca juga: Bendungan Kakhovka Ukraina Hancur Sebagian, Rusia dan Kyiv Saling Tuduh

Sebanyak 3.700 orang sudah dievakuasi dari rumah mereka di dua wilayah tersebut.

Khususnya di Kherson, pusat populasi terbesar di dekat bendungan, air mulai surut dan penduduk setempat kembali ke rumah mereka untuk meninjau kerusakan, kata seorang koresponden AFP di tempat kejadian.

Tim penyelamat Ukraina dengan perahu oranye melanjutkan evakuasi orang-orang dari daerah kota yang paling terkena dampak dan pulau-pulau terdekat.

Salah satu pegawai di badan meteorologi Kherson, Lora Musiyan, melapporkan bahwa ketinggian air turun ke angka 1,7 meter dari puncaknya yang tercatat awal pekan lalu.

Baca juga: Seberapa Fatal Imbas Bendungan Besar di Kherson Ukraina Jebol akibat Serangan?