MOSKWA, KOMPAS.com - Ancaman pemilik perusahaan militer swasta Rusia Wagner pada hari Jumat (5/5/20233) untuk menarik para pejuangnya dari pertempuran merebut kota Ukraina timur kian menjadi gejolak.
Perselisihannya dengan militer reguler Rusia mengenai kredit dan taktik dalam perang jadi masalah baru.
Yevgeny Prigozhin, seorang pengusaha kaya yang memiliki hubungan dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, telah memimpin dorongan untuk memulai serangan kebuntuan Rusia di provinsi Donetsk, Ukraina timur.
Tapi seperti dilansir dari Associates Press, dia mengancam akan menarik tentaranya dari kota Bakhmut minggu depan, dengan alasan banyak korban dan kekurangan amunisi.
Kampanye sembilan bulan Rusia untuk merebut Bakhmut telah menjadikan kota itu fokus pertempuran perang terpanjang.
Pertempuran sengit dari rumah ke rumah di sana telah menghasilkan beberapa pertemuan paling berdarah sejak Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada Februari 2022.
Wagner sendiri pertama kali terlihat beraksi di Ukraina timur segera setelah konflik separatis meletus di sana pada April 2014, beberapa minggu setelah pencaplokan Semenanjung Crimea Ukraina oleh Rusia.
Saat mendukung pemberontakan separatis di Donbass, jantung industri timur Ukraina, Rusia membantah mengirim senjata dan pasukannya sendiri ke sana meskipun ada banyak bukti yang bertentangan.
Melibatkan kontraktor swasta dalam pertempuran memungkinkan Moskwa mempertahankan tingkat penyangkalan.
Perusahaan Prigozhin disebut Wagner setelah nama panggilan komandan pertamanya, Dmitry Utkin, pensiunan letnan kolonel pasukan khusus militer Rusia.
Baca juga: Bos Wagner: Serangan Balik Ukraina Segera Dimulai
Ia segera membangun reputasi atas kebrutalan dan kekejamannya yang ekstrim.
Reputasi Wagner sendiri tak main-main. Personel Wagner sempat dikerahkan ke Suriah, di mana Rusia mendukung pemerintahan Presiden Bashar Assad dalam perang saudara. Di Libya.
Di sana mereka bertempur bersama pasukan komandan Khalifa Hifter. Grup ini juga beroperasi di Republik Afrika Tengah dan Mali.
Baca juga: Pemimpin Wagner: Serangan Balik Ukraina Bisa Jadi Tragedi Rusia
Prigozhin dilaporkan menggunakan penyebaran Wagner ke Suriah dan negara-negara Afrika untuk mengamankan kontrak pertambangan yang menguntungkan.
Wakil Menteri Luar Negeri AS Victoria Nuland mengatakan kepada anggota Komite Hubungan Luar Negeri Senat pada bulan Januari bahwa perusahaan menggunakan aksesnya ke emas dan sumber daya lain di Afrika untuk mendanai operasinya di Ukraina.
Beberapa media Rusia menuduh bahwa Wagner terlibat dalam pembunuhan Juli 2018 terhadap tiga jurnalis Rusia di Republik Afrika Tengah yang sedang menyelidiki aktivitas kelompok tersebut.
Baca juga: Pakar Sebut Grup Wagner Rusia Bisa Picu Konflik di Sudan
Pembunuhan tetap tidak terpecahkan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.