Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Lama Korban Terjebak Puing Gempa Dapat Bertahan Hidup?

Kompas.com - 09/02/2023, 19:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Berapa lama orang yang terjebak puing-puing akibat gempa bumi bisa bertahan hidup?

Menurut para ahli, korban bisa bertahan sekitar sepekan. Namun, itu sangat tergantung oleh beberapa hal mulai dari cedera yang diderita, bagaimana korban terjebak, hingga kondisi cuaca.

Menurut laporan pada Kamis (9/2/2023), korban gempa bumi di Turkiye dan Suriah sudah melampaui 15.000 jiwa.

Baca juga: Apa Itu HAARP dan Kaitannya dengan Gempa di Turkiye?

Meski demikian, masih banyak korban yang diyakini terjebak di dalam puing-puing akibat gempa bumi, sebagaimana dilansir Associated Press.

Tim pencari dari seluruh dunia diterjunkan dan ikut serta dengan personel darurat lokal di Turkiye dan Suriah untuk mencari korban gempa yang terjebak.

Sebagian besar penyelamatan terjadi dalam 24 jam pertama setelah bencana. Setelah itu, peluang bertahan para korban untuk hidup menurun seiring berlalunya hari, kata para ahli.

Banyak korban terluka parah atau terkubur oleh bebatuan yang jatuh atau puing-puing lainnya.

Baca juga: Cerita WNI Terdampak Gempa di Turkiye: Ditanya Anak, Mama Gimana kalau Kita Meninggal?

Bagi para korban, akses ke udara untuk bernapas dan air merupakan faktor yang sangat penting, juga cuaca.

Suriah dan Turkiye dilanda musim dingin ketika gempa terjadi. Kondisi ini menghambat upaya penyelamatan dan suhu udara jauh di bawah titik beku.

“Biasanya, sangat jarang menemukan orang yang selamat setelah hari kelima hingga ketujuh, dan sebagian besar tim SAR akan mempertimbangkan untuk berhenti pada saat itu,” kata Jarone Lee, dokter spesialis kegawatdaruratan dan bencana di Rumah Sakit Umum Massachusetts.

“Tapi, ada banyak cerita tentang orang yang bertahan hidup melewati batas tujuh hari. Sayangnya, ini biasanya kasus yang jarang dan luar biasa,” sambungnya.

Baca juga: Korban Tewas Gempa Turkiye dan Suriah Melampaui 15.000

Sementara itu, orang-orang dengan cedera traumatik, termasuk cedera akibat benturan dan amputasi anggota tubuh, menghadapi jendela bertahan hidup yang paling kritis.

Hal itu disampaikan dokter spesialis kegawatdaruratan di sekolah kedokteran Feinberg Universitas Northwestern George Chiampas.

“Jika Anda tidak menarik mereka keluar dalam satu jam, di golden hour itu, peluang untuk bertahan hidup sangat rendah,” ucap Chiampas.

Selain itu, mereka yang memiliki penyakit penyerta, yang kesehatannya bergantung pada obat-obatan, juga menghadapi peluang yang suram.

Baca juga: Muncul Teori Konspirasi AS Sengaja Ciptakan Gempa Turkiye Pakai Teknologi HAARP

Korban gempa Suriah duduk di atas reruntuhan bangunan di Aleppo, Suriah, Selasa (7/2/2023). Gempa di Turki atau Turkiye dan Suriah bermagnitudo 7,8 pada Senin (6/2/2023), sejauh ini menewaskan lebih dari 11.000 orang.AP PHOTO/OMAR SANADIKI Korban gempa Suriah duduk di atas reruntuhan bangunan di Aleppo, Suriah, Selasa (7/2/2023). Gempa di Turki atau Turkiye dan Suriah bermagnitudo 7,8 pada Senin (6/2/2023), sejauh ini menewaskan lebih dari 11.000 orang.

Halaman:

Terkini Lainnya

Euro 2024: Kursi Stadion Kharkiv yang Hancur Dipamerkan di Munich Jelang Ukraina Vs Romania

Euro 2024: Kursi Stadion Kharkiv yang Hancur Dipamerkan di Munich Jelang Ukraina Vs Romania

Global
Alasan dan Dampak Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang Israel

Alasan dan Dampak Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang Israel

Global
Di Montpellier Perancis, Ada Pajak Gaji 2 Persen untuk Danai Transportasi Gratis

Di Montpellier Perancis, Ada Pajak Gaji 2 Persen untuk Danai Transportasi Gratis

Global
Ibu Kota Rusia Dilanda Wabah Botulisme, 121 Orang Butuh Pertolongan Medis

Ibu Kota Rusia Dilanda Wabah Botulisme, 121 Orang Butuh Pertolongan Medis

Global
Negara Mana Saja yang Paling Banyak Dibahas di Parlemen Uni Eropa?

Negara Mana Saja yang Paling Banyak Dibahas di Parlemen Uni Eropa?

Global
Merasakan Pahitnya Perayaan Idul Adha 2024 di Gaza, Tepi Barat, dan Masjid Al Aqsa... 

Merasakan Pahitnya Perayaan Idul Adha 2024 di Gaza, Tepi Barat, dan Masjid Al Aqsa... 

Global
Apa Korelasi Air Zamzam dan Ibadah Haji?

Apa Korelasi Air Zamzam dan Ibadah Haji?

Global
Mesin Terbakar di Udara, Pesawat Virgin Australia Mendarat Darurat

Mesin Terbakar di Udara, Pesawat Virgin Australia Mendarat Darurat

Global
Rusia Tanggapi KTT Ukraina di Swiss: Tak Buahkan Hasil, Presiden Putin Masih Terbuka untuk Dialog

Rusia Tanggapi KTT Ukraina di Swiss: Tak Buahkan Hasil, Presiden Putin Masih Terbuka untuk Dialog

Global
PM Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang Israel

PM Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang Israel

Global
Sampaikan Pesan Idul Adha 2024, Wapres AS Akui Masih Ada “Hate Crime” ke Warga Muslim

Sampaikan Pesan Idul Adha 2024, Wapres AS Akui Masih Ada “Hate Crime” ke Warga Muslim

Global
Polisi Inggris Tabrakkan Mobil untuk Tangkap Sapi yang Kabur

Polisi Inggris Tabrakkan Mobil untuk Tangkap Sapi yang Kabur

Global
5 Tewas akibat Tabrakan Kereta Penumpang dan Barang di India

5 Tewas akibat Tabrakan Kereta Penumpang dan Barang di India

Global
Kebakaran Rumah di Vietnam Tewaskan 3 Anak dan 1 Perempuan

Kebakaran Rumah di Vietnam Tewaskan 3 Anak dan 1 Perempuan

Global
Rangkuman Hari Ke-844 Serangan Rusia ke Ukraina: Hasil KTT Ukraina | Serangan Drone Tewaskan Jurnalis Rusia

Rangkuman Hari Ke-844 Serangan Rusia ke Ukraina: Hasil KTT Ukraina | Serangan Drone Tewaskan Jurnalis Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com