ISTANBUL, KOMPAS.com - HAARP (High-Frequency Active Auroral Research Program) atau Program Penelitian Auroral Aktif Frekuensi Tinggi disebut punya peran dalam gempa besar di Turkiye dan Suriah.
Teori konspirasi ini muncul dari banyaknya cuitan di Twitter. Kebenarannya pun belum bisa dikonfirmasi.
Lantas apa itu teknologi HAARP dan bagaimana hal itu bisa memicu gempa?
Baca juga: Twitter Down di Turkiye Setelah Warga Protes Lambatnya Bantuan Gempa
Seperti dilansir dari laman Geo TV, HAARP adalah inisiatif penelitian AS yang telah aktif sejak awal 1990-an.
eskipun proyek tersebut memiliki beberapa tujuan, kemajuan teknologi komunikasi radio dianggap sebagai fokus utamanya.
"HAARP adalah pemancar berfrekuensi tinggi berkekuatan tinggi yang paling mumpuni di dunia untuk mempelajari ionosfer," bunyi rilis Universitas Alaska.
"Pengoperasian fasilitas penelitian dipindahkan dari Angkatan Udara Amerika Serikat ke University of Alaska Fairbanks pada 11 Agustus 2015, memungkinkan HAARP untuk melanjutkan eksplorasi fenomenologi ionosfer melalui perjanjian penelitian dan pengembangan kerjasama penggunaan lahan," lanjutnya.
Banyak orang yang menggunakan media sosial berpikir bahwa HAARP digunakan untuk menghukum Turkiye karena menolak bekerja sama dengan Barat.
"Tidak ada yang namanya kebetulan," kata seseorang di Twitter.
Beberapa pengguna merujuk ke pencahayaan yang terlihat sebelum bencana gempa melanda.
Baca juga: Erdogan Kunjungi Turkiye Selatan, Pantau Kondisi Gempa
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.