GAZIANTEP, KOMPAS.com - Nisa Afriyanti dan Hera Mega Sari adalah salah dua dari ribuan orang yang terdampak gempa Turkiye bermagnitudo 7,8 pada Senin (6/2/2023).
Kedua Warga Negara Indonesia (WNI) tersebut tinggal di Gaziantep, tak jauh dari pusat gempa di Turkiye yang mengguncang hingga Suriah.
KBRI Ankara menyampaikan, ada sekitar 500 WNI di sekitar lokasi. Hingga Rabu (8/2/2023) dua WNI tewas, salah satunya bernama Nia Marlinda asal Bali.
Baca juga: UPDATE Gempa Turkiye dan Suriah, Korban Tewas Jadi 11.236 Jiwa, 2 di Antaranya WNI
Hera yang berasal dari Bandung menuturkan, gempa terjadi sekitar jam 4 pagi. "Tiba-tiba tempat tidur saya goyang-goyang gitu. Saya langsung meluk anak saya."
"Ada dua anak saya yang kecil-kecil itu, udah gitu saya enggak tahu harus ngapain, dan ketika itu semua orang teriak-teriak di luar."
"Anak-anak sekarang masih dalam keadaan syok, mereka selalu merasa 'Oh akan gempa lagi dan kita harus gimana? Mama gimana kalau kita meninggal?'" lanjutnya, ketika diwawancarai VOA Indonesia.
Sementara itu, Nisa bercerita bahwa dia awalnya mengira guncangannya akan sebentar, tetapi ternyata panjang sampai bermenit-menit.
"Akhirnya kita keluar. Itu orang-orang pada ramai keluar semua," imbuh perempuan asal Padang tersebut.
Nisa dan Hera sama-sama sempat mengungsi di mobil mereka. Cuaca saat itu bersalju dan hujan, sehingga suhunya dingin.
Gempa susulan masih terus terjadi, dan Nisa kemudian mengungsi ke gedung kantor polisi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.