Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Eksekusi Gantung Alireza Akbari, Inggris Berseru Tak Akan Tinggal Diam

Kompas.com - 14/01/2023, 19:29 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

LONDON, KOMPAS.com - Inggris menyatakan tidak akan membiarkan saja tindakan "barbar" Iran yang mengeksekusi Alireza Akbari dengan cara digantung.

Mantan Wakil Menteri Pertahanan Iran itu dieksekusi setelah dituduh menjadi mata-mata untuk intelijen Inggris.

"Tindakan biadab ini pantas mendapat kecaman sekuat mungkin. Ini tidak akan dibiarkan begitu saja," kata Menteri Luar Negeri James Cleverly, dikutip dari AFP.

Baca juga: Iran Eksekusi Alireza Akbari dengan Cara Digantung, Dituduh Jadi Mata-mata Inggris

Perdana Menteri Rishi Sunak mengaku terkejut dengan eksekusi mati Alireza Akbari oleh otoritas Iran.

"Ini adalah tindakan tidak berperasaan dan pengecut, yang dilakukan oleh rezim biadab tanpa menghormati hak asasi manusia rakyatnya sendiri," twit Rishi Sunak.

Pada Kamis (12/1/2023), media pemerintah Iran melaporkan bahwa Akbari yang berusia 61 tahun telah memegang posisi tinggi dalam pembentukan pertahanan negara Iran.

Jabatan Alireza Akbari termasuk wakil menteri pertahanan untuk urusan luar negeri dan posisi di sekretariat Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran.

Pada Jumat (13/1/2023), Inggris telah memperingatkan Iran bahwa London mengawasi kasus Alireza Akbari dengan seksama.

Pengadilan Iran mengatakan bahwa Alireza Akbari telah dieksekusi pada Sabtu.

Baca juga: Iran Gantung 2 Demonstran yang Dituding Telanjangi dan Bunuh Petugas

Kecaman Amnesty International

Amnesty International Iran pada Sabtu menyebut, eksekusi Iran terhadap Alireza Akbari yang berkewarganegaraan ganda Inggris-Iran sungguh mengerikan. 

"Eksekusi pagi ini oleh otoritas Iran sekali lagi menampilkan serangan mengerikan mereka terhadap hak untuk hidup. Penggunaan hukuman mati sangat mengerikan dalam segala situasi," kata Amnesty Iran di Twitter.

Amnesty International Iran mengatakan perlakuan otoritas Iran kepada Alireza Akbari sangat mengerikan setelah dia menjadi sasaran penyiksaan dan perlakuan buruk lainnya di penjara.

Disebutkan bahwa, Alireza Akbari juga diberikan zat kimia secara paksa dan ditahan di sel isolasi berkepanjangan yang menyebabkan dia sangat tertekan.

Amnesty International mengungkapkan, Alireza Akbari telah dipaksa untuk membuat "pengakuan" yang direkam berulang kali yang kemudian dimainkan di pengadilan selama persidangannya.

Amnesty International meminta pemerintah Inggris untuk menyelidiki sepenuhnya tuduhan Alireza Akbari atas penyiksaan dan perlakuan buruk lainnya, serta mengejar semua jalan untuk meminta pertanggungjawaban otoritas Iran.

Baca juga: AS Beri Sanksi Pemasok Drone Iran ke Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mobil Berkecepatan Tinggi Tabrak Gerbang Gedung Putih, Sopir Tewas

Mobil Berkecepatan Tinggi Tabrak Gerbang Gedung Putih, Sopir Tewas

Global
Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Global
Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com