Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 28/12/2022, 21:01 WIB

TOKYO, KOMPAS.com - Negara-negara tetangga Jepang mengecam peningkatan tajam anggaran pertahanan militer Jepang serta perubahan signifikan kebijakan keamanan Jepang, yang sejak lama dipegang oleh negara tersebut. Bahkan, pemerintah sekutu Jepang juga menyatakan kekhawatirannya atas meningkatnya perlombaan persenjataan di kawasan Asia Timur.

Pada 16 Desember, Pemerintah Jepang merencanakan meningkatkan anggaran pertahanan mereka secara drastis di tahun-tahun mendatang. Pemerintah Jepang mengalokasikan sekitar 43 triliun yen (setara Rp 5 kuadriliun) untuk lima tahun mendatang dan meningkatkan anggaran pertahanan tahunannya menjadi 2 persen dari PDB negara pada 2027.

Investasi tambahan juga mencakup pembelian dari luar negeri atau pengembangan domestik pesawat tempur canggih baru, drone, kapal selam diesel-listrik canggih terbaru, rudal jarak jauh, serta penambahan kapal perang.

Baca juga: Jepang Wajibkan Tes Covid-19 bagi Pelancong dari China

Investasi juga akan digunakan pemerintah Jepang untuk meningkatkan kemampuan logistiknya, setelah mengambil pembelajaraan dari konflik di Ukraina, serta meningkatkan kemampuan perang siber dan juga perang antariksa.

Terkait anggaran pertahanan yang meningkat drastis, para pengritik menyebut Tokyo bergerak menjauh dari komitmen yang telah diabadikan dalam konstitusi Jepang setelah kekalahannya di Perang Dunia II, di mana tertulis secara eksplisit pelarangan penggunaan kekuatan militer dalam perselisihan internasional.

Elemen kunci dari peningkatan baru kekuatan militer Tokyo ini, salah satunya adalah pengembangan dan pengerahan senjata yang mampu menyerang pangkalan musuh, jika diyakini ancaman serangan akan dilancarkan ke Jepang dalam waktu dekat.

Baca juga: Kishida Kehilangan Menteri Keempat dalam 3 Bulan, Terbaru Menteri Rekonstruksi Jepang Mundur

Peningkatan tantangan keamanan di Asia Timur

Jepang telah memantau dengan cermat pergerakan kapal induk China, Liaoning.ZHANG LEI/HPIC/DPA/PICTURE ALLIANCE Jepang telah memantau dengan cermat pergerakan kapal induk China, Liaoning.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sayangnya, di sekitar negara kita, ada negara-negara yang melakukan upaya seperti peningkatan kemampuan nuklir, peningkatan kemampuan militer yang cepat, serta upaya sepihak untuk mengubah status quo secara paksa," kata Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, saat mengumumkan peningkatan anggaran pertahanan Jepang pada 9 Desember.

Korea Utara yang dalam beberapa bulan terakhir telah meluncurkan sejumlah besar rudal balistik jarak jauh baru tercanggihnya, kemungkinan dalam waktu dekat juga akan meluncurkan kapal selam terbaru yang dilengkapi dengan rudal dan berencana untuk melakukan uji coba nuklir bawah tanah ketujuhnya.

Korea Utara menanggapi dengan cepat pengumuman kenaikan anggaran pertahanan Jepang tersebut, melalui pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri di Pyongyang yang menyebut Tokyo membawa krisis keamanan yang serius ke Semenanjung Korea dan Asia Timur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-397 Serangan Rusia ke Ukraina: Tank Idaman Tiba, Kremlin Kekeh Sebar Nuklir

Rangkuman Hari Ke-397 Serangan Rusia ke Ukraina: Tank Idaman Tiba, Kremlin Kekeh Sebar Nuklir

Global
Jack Ma Pulang ke China, Kunjungi Sekolah di Kota Hangzhou

Jack Ma Pulang ke China, Kunjungi Sekolah di Kota Hangzhou

Global
Pakistan Kutuk Serbuan Pasukan Israel di Masjid Al Aqsa

Pakistan Kutuk Serbuan Pasukan Israel di Masjid Al Aqsa

Global
Biden Serukan Lagi Larangan Senjata Serbu Buntut Penembakan Massal di Nashville

Biden Serukan Lagi Larangan Senjata Serbu Buntut Penembakan Massal di Nashville

Global
Protes Terus Meluas, Israel Akhirnya Tangguhkan Rencana Rombak Sistem Peradilan

Protes Terus Meluas, Israel Akhirnya Tangguhkan Rencana Rombak Sistem Peradilan

Global
Penembakan Massal di SD Nashville AS Tewaskan 3 Siswa dan 3 Staf, Pelaku Punya Peta Sekolah

Penembakan Massal di SD Nashville AS Tewaskan 3 Siswa dan 3 Staf, Pelaku Punya Peta Sekolah

Global
[POPULER GLOBAL] Jaket Putri Kim Jong Un | Putin Sebar Nuklir

[POPULER GLOBAL] Jaket Putri Kim Jong Un | Putin Sebar Nuklir

Global
Belasan Penduduk Desa di RD Kongo Dibacok Sampai Mati, Esoknya Kepala Desa

Belasan Penduduk Desa di RD Kongo Dibacok Sampai Mati, Esoknya Kepala Desa

Global
Piala Dunia U-20 di Indonesia, Antara Ukir Prestasi dan Ancaman Sanksi

Piala Dunia U-20 di Indonesia, Antara Ukir Prestasi dan Ancaman Sanksi

Global
Dubes Kim Temui Panglima TNI, Sampaikan Komitmen AS

Dubes Kim Temui Panglima TNI, Sampaikan Komitmen AS

Global
Anak Pukul Ayah Pakai Kursi Kayu, Kesal Dimarahi Baca Doa Buka Puasa Terlalu Cepat

Anak Pukul Ayah Pakai Kursi Kayu, Kesal Dimarahi Baca Doa Buka Puasa Terlalu Cepat

Global
Kisah Juan Torres, Kerja 'Cleaning Service' hingga Jadi Dokter di Australia

Kisah Juan Torres, Kerja "Cleaning Service" hingga Jadi Dokter di Australia

Global
Pangeran Harry Tak Terduga Tiba di Pengadilan Tinggi London, Hadiri Sidang Lawan Daily Mail

Pangeran Harry Tak Terduga Tiba di Pengadilan Tinggi London, Hadiri Sidang Lawan Daily Mail

Global
Kampanye Trump Mendadak Sunyi Usai Ejek Gubernur Florida Ron DeSantis

Kampanye Trump Mendadak Sunyi Usai Ejek Gubernur Florida Ron DeSantis

Global
Hasil Pemilu 6 Negara Bagian Malaysia Krusial Buat Pemerintahan Anwar Ibrahim

Hasil Pemilu 6 Negara Bagian Malaysia Krusial Buat Pemerintahan Anwar Ibrahim

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+