TOKYO, KOMPAS.com - Negara-negara tetangga Jepang mengecam peningkatan tajam anggaran pertahanan militer Jepang serta perubahan signifikan kebijakan keamanan Jepang, yang sejak lama dipegang oleh negara tersebut. Bahkan, pemerintah sekutu Jepang juga menyatakan kekhawatirannya atas meningkatnya perlombaan persenjataan di kawasan Asia Timur.
Pada 16 Desember, Pemerintah Jepang merencanakan meningkatkan anggaran pertahanan mereka secara drastis di tahun-tahun mendatang. Pemerintah Jepang mengalokasikan sekitar 43 triliun yen (setara Rp 5 kuadriliun) untuk lima tahun mendatang dan meningkatkan anggaran pertahanan tahunannya menjadi 2 persen dari PDB negara pada 2027.
Investasi tambahan juga mencakup pembelian dari luar negeri atau pengembangan domestik pesawat tempur canggih baru, drone, kapal selam diesel-listrik canggih terbaru, rudal jarak jauh, serta penambahan kapal perang.
Baca juga: Jepang Wajibkan Tes Covid-19 bagi Pelancong dari China
Investasi juga akan digunakan pemerintah Jepang untuk meningkatkan kemampuan logistiknya, setelah mengambil pembelajaraan dari konflik di Ukraina, serta meningkatkan kemampuan perang siber dan juga perang antariksa.
Terkait anggaran pertahanan yang meningkat drastis, para pengritik menyebut Tokyo bergerak menjauh dari komitmen yang telah diabadikan dalam konstitusi Jepang setelah kekalahannya di Perang Dunia II, di mana tertulis secara eksplisit pelarangan penggunaan kekuatan militer dalam perselisihan internasional.
Elemen kunci dari peningkatan baru kekuatan militer Tokyo ini, salah satunya adalah pengembangan dan pengerahan senjata yang mampu menyerang pangkalan musuh, jika diyakini ancaman serangan akan dilancarkan ke Jepang dalam waktu dekat.
Baca juga: Kishida Kehilangan Menteri Keempat dalam 3 Bulan, Terbaru Menteri Rekonstruksi Jepang Mundur
"Sayangnya, di sekitar negara kita, ada negara-negara yang melakukan upaya seperti peningkatan kemampuan nuklir, peningkatan kemampuan militer yang cepat, serta upaya sepihak untuk mengubah status quo secara paksa," kata Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, saat mengumumkan peningkatan anggaran pertahanan Jepang pada 9 Desember.
Korea Utara yang dalam beberapa bulan terakhir telah meluncurkan sejumlah besar rudal balistik jarak jauh baru tercanggihnya, kemungkinan dalam waktu dekat juga akan meluncurkan kapal selam terbaru yang dilengkapi dengan rudal dan berencana untuk melakukan uji coba nuklir bawah tanah ketujuhnya.
Korea Utara menanggapi dengan cepat pengumuman kenaikan anggaran pertahanan Jepang tersebut, melalui pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri di Pyongyang yang menyebut Tokyo membawa krisis keamanan yang serius ke Semenanjung Korea dan Asia Timur.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.