WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Nama Lee Harvey Oswald tak asing lagi. Dikenal sebagai pembunuh presiden AS ke-35 John F Kennedy, Oswald adalah selubung misteri.
Lahir di New Orleans pada tahun 1939, Oswald bergabung dengan Marinir AS pada tahun 1956.
Dilansir History, dia diberhentikan pada tahun 1959 dan sembilan hari kemudian berangkat ke Uni Soviet, di mana dia mencoba untuk menjadi warga negara namun gagal.
Baca juga: 8 Pemimpin Negara Terkenal yang Dibunuh, dari John F Kennedy hingga Shinzo Abe
Di sana, dia bekerja di Minsk dan menikah dengan seorang wanita Soviet dan pada tahun 1962 diizinkan kembali ke Amerika Serikat bersama istri dan bayi perempuannya.
Pada awal 1963, dia membeli revolver .38 dan senapan dengan penglihatan teleskopik melalui pesanan pos, dan pada 10 April di Dallas dia menembak mantan jenderal Angkatan Darat AS Edwin Walker, sosok yang dikenal karena pandangan sayap kanannya yang ekstrim.
Namun, tembakannya meleset.
Belakangan bulan itu, Oswald pergi ke New Orleans dan mendirikan cabang Fair Play for Cuba Committee, sebuah organisasi pro-Castro.
Baca juga: Putri John F Kennedy Dicalonkan Jadi Duta Besar AS untuk Australia
Pada September 1963, dia pergi ke Mexico City,
di mana penyelidik menuduh bahwa dia berusaha mendapatkan visa untuk bepergian ke Kuba atau kembali ke Uni Soviet.
Pada bulan Oktober, dia kembali ke Dallas dan bekerja di Gedung Penyimpanan Buku Sekolah Texas.
Aksi pria sinting ini pun tak bisa diprediksi. Pelurunya menembus Kennedy, menewaskannya di tempat, dan menjadi noda hitam bagi sejarah.
Kurang dari satu jam setelah Kennedy tertembak, Oswald membunuh seorang polisi yang menginterogasinya di jalan dekat rumah kosnya di Dallas.
Tiga puluh menit kemudian, Oswald ditangkap di bioskop oleh polisi menanggapi laporan tersangka. Dia secara resmi diadili pada tanggal 23 November atas pembunuhan Presiden Kennedy dan Petugas JD Tippit.
Baca juga: Sejumlah Teori Konspirasi di Balik Pembunuhan John F Kennedy
Pada 24 November, Oswald dibawa ke ruang bawah tanah markas polisi Dallas dalam perjalanan ke penjara daerah yang lebih aman. Kerumunan polisi dan pers dengan kamera televisi langsung berkumpul untuk menyaksikan kepergiannya.
Saat Oswald masuk ke ruangan, Jack Ruby muncul dari kerumunan dan menembaknya secara fatal dengan satu tembakan dari revolver .38 yang disembunyikan.
Ruby yang langsung ditahan mengeklaim bahwa kemarahan atas pembunuhan Kennedy menjadi motif aksinya. Beberapa menyebutnya pahlawan, tetapi dia tetap dituduh melakukan pembunuhan tingkat pertama.
Baca juga: Putri John F Kennedy Dicalonkan Jadi Duta Besar AS untuk Australia