Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti KF-21 Boramae, Jet Tempur Kerja Sama Indonesia-Korea Selatan

Kompas.com - 11/11/2022, 09:45 WIB
Dita Angga Rusiana ,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

Jung menyebut pengembangan KF-21 memang membutuhkan waktu yang cukup panjang. Namun berhasil diterbangkan saat uji terbang lalu.

“Berhasilnya uji terbang kemarin merupakan sebuah pertanda bahwa pengembangan jet tempur ini telah berhasil melewati separuh proses pengembangan secara menyeluruh. Artinya potensi pengembangan ini menjadi lebih tinggi sekarang,” kata dia.

Arti penting jet tempur KF-21 Boramae bagi Indonesia

Pengembangan jet tempur KF-21 Boramae ini menjadi sangat penting bagi Indonesia. Eris mengatakan dengan pengembangan ini, Indonesia tidak akan selalu membeli jet tempur dari negara lain.

“Perlu saya sampaikan di sini bahwa selama ini Indonesia terhadap teknologi-teknologi tinggi, khususnya pesawat tempur selalu membeli dari luar,” katanya.

Apalagi jika membeli, maka spesifikasi jet tempur akan disesuaikan dengan pabrikan. Selain itu tidak mempertimbangkan kondisi Indonesia.

“Kalau membeli tentunya kita membeli barang yang memang operational requirements-nya sudah disesuaikan dengan pabrikan. Pembatasan platform juga sudah ditentukan di negara pembuat,” tutur Eris.

“Beda yang saya sampaikan tadi. Kita membuat ini juga mempertimbangkan luas wilayah kita,” tambahnya.

Baca juga: Pengembangan Jet Tempur KF-21 Diharapkan Tingkatkan Kemampuan Militer RI-Korsel

Menurut Eris, dengan ketergantungan itu akan menyulitkan Indonesia jika ada kebijakan embargo dari negara pembuat pesawat tempur. Sebaliknya, jika bisa mengembangkan sendiri maka Indonesia bisa menentukan spesifikasinya.

“Kita dapat desain sesuai kemampuan kita. Kemudian kita bebas menentukan konfigurasi. Kemudian kita mempunyai kemampuan teknologi untuk bisa meng-update apabila diperlukan di masa akan datang dengan perkembangan-perkembanan ancaman,” jelasnya.

“Termasuk juga mengurangi ketergantungan dari pihak luar dan menimbulkan efek deterrent bekerlanjutan. Saya kira ini semua dapat kita pahami apabila bisa buat sendiri,” terang dia.

Sementara itu, Jung menyebut dengan pengembangan KF-21, Indonesia dapat memodifikasi jet tempur sesuai yang diinginkan dengan berkonsultasi dengan pemerintah Korea.

“Indonesia akan memiliki kemampuan memproduksi, mengoperasikan dan memelihara jet tempur dalam waktu singkat,” ujar dia.

Jung menyebut Indonesia akan memiliki daya saing kelas dunia di bidang dirgantara melalui partisipasi produksi KF-21 dalam negeri.

Baca juga: Terungkap, Rudal Korea Utara yang Jatuh di Perairan Korea Selatan Buatan Uni Soviet

“Tentunya dengan melakukan produksi dalam negeri, tidak hanya PT DI tapi banyak mitra kerjanya akan banyak menciptakan lapangan kerja. Dan membwaa nilai tambah yang sangat besar. Di samping itu nilai tambah dalam industri dirgantara Indonesia akan memberikan dampak positif. Tidak hanya pada industri pertahanan tapi pada sektor swasta,” jelasnya.

Persoalan yang dihadapi

Eris mengungkapkan ada persoalan yang dihadapi dalam pengembangan KF-21 ini yakni pihak Korea menggunakan teknologi dari Amerika Serikat. Dia mengatakan ada 129 teknologi kunci dalam pengembangan itu.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com