Penulis: VOA Indonesia
ISTANBUL, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan pada Kamis (3/11/2022), bahwa Swedia dan Finlandia berkomitmen untuk bekerja sama dengan Turkiye untuk mengatasi kekhawatirannya menjelang kemungkinan diterimanya kedua negara tersebut sebagai anggota NATO.
“Sudah saatnya menyambut Finlandia dan Swedia sebagai anggota NATO,” ujar dia dalam konferensi pers dengan Menteri Luar Negeri Turkiye Mevlut Cavusoglu di Istanbul.
Erdogan menuduh Finlandia dan Swedia secara khusus memberikan perlindungan kepada gerilyawan Kurdi yang dianggap “teroris” oleh Ankara.
Baca juga: Sekjen NATO: Tentara Rusia Telah Gagal di Ukraina
“Saya menyadari kekhawatiran Anda,” kata pemimpin NATO itu.
Dia menambahkan bahwa Finlandia dan Swedia ingin bekerja lebih erat dengan Turkiye untuk memerangi “terorisme".
“Ini juga demi kepentingan mereka,” kata Stoltenberg.
Pada Juni lalu, Turkiye, Swedia, dan Finlandia mencapai kesepakatan, yang salah satunya mencakup ketentuan ekstradisi dan pembagian informasi.
Pada awal tahun ini, kedua negara Nordik itu mengabaikan kebijakan non-blok yang sudah lama mereka anut dengan mengajukan permohonan keanggotaan NATO akibat invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari dan betapa hal itu mengubah kondisi keamanan Eropa.
Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan juga telah menerima permohonan dari Perdana Menteri Swedia yang baru, Ulf Kristersson, untuk mengunjungi Turkiye, seiring dengan upaya Stockholm untuk mengatasi pemblokiran Ankara terhadap pengajuan keanggotaan NATO-nya.
Baca juga:
Kristersson dijadwalkan mengunjungi Turkiye pada Selasa (8/11/2022).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.