Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Hukum Mati Demonstran atas Tuduhan “Korupsi di Bumi” dalam Satu Kali Sidang

Kompas.com - 01/11/2022, 19:01 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

TEHERAN, KOMPAS.com - Pengadilan Iran menjatuhkan hukuman mati kepada Mohammad Ghobadlo, seorang pengunjuk rasa yang ditangkap atas tuduhan “korupsi di bumi” setelah berpartisipasi dalam protes anti-pemerintah.

Dia “dijatuhi hukuman mati setelah hanya satu kali sidang,” kata ibunya pada Senin (31/10/2022) sebagaimana dilansir Guardian.

Pengadilan Iran mengumumkan akan mengadakan persidangan publik untuk sebanyak 1.000 orang yang ditahan selama protes baru-baru ini di Teheran saja - dan lebih dari seribu lainnya di luar Ibu Kota.

Baca juga: Saat Coldplay Mainkan Lagu Protes Iran yang “Terlarang” dalam Konser di Buenos Aires...

Langkah terbaru ini meningkatkan kekhawatiran internasional atas tanggapan keras pemerintah Teheran terhadap protes Iran, yang dimulai pasca-kematian Mahsa Amini (22 tahun), setelah penangkapannya.

“Anak saya baru berusia 22 tahun dan dia juga sakit. Mereka melarangnya memiliki pengacara dan tidak mengizinkan pengacara memasuki pengadilan," kata ibu Ghobadlo dalam klip yang dipublikasikan secara online.

Lebih lanjut kata dia, anaknya diinterogasi tanpa memiliki akses ke pengacara, dan hukuman mati dijatuhkan setelah hanya satu kali sidang.

“Apakah ini keadilan Islam? Di pengadilan mana mereka menghukum mati orang setelah hanya satu kali sidang? Mereka akan segera mengeksekusinya. Saya meminta orang untuk membantu,” tambahnya dalam video sebagaimana dilansir Guardian.

Aparat keamanan Iran telah melancarkan tindakan keras terhadap protes yang sebagian besar damai, di mana setidaknya 253 orang telah tewas, termasuk 34 warga Iran di bawah 18 tahun, menurut satu organisasi hak asasi manusia (HAM).

Baca juga: Mahasiswa dan Pelajar Iran Tolak Ultimatum, Tetap Gelar Demo, Ratusan Tewas

Beberapa ribu orang telah ditangkap, banyak dari mereka dibawa ke pusat penahanan khusus IRGC.

Namun elit Iran tetap terbagi menjadi dua kubu.

Pihak pertama adalah mereka yang ingin memperlakukan protes semata-mata sebagai “produk konspirasi asing yang ditata dengan baik” yang paling baik dihentikan dengan represi.

Sementara pihak kedua menilai "gangguan," yang sekarang memasuki minggu keenam, membongkar masalah mendalam di masyarakat Iran. Termasuk menunjukkan bagaimana media resmi tidak dipercaya dan diberangus, sehingga membuat anak muda Iran bergantung pada saluran satelit barat.

Motor polisi dibakar massa dalam aksi demonstrasi memprotes kematian Mahsa Amini di Teheran, Iran, Senin (19/9/2022).Associated Press Motor polisi dibakar massa dalam aksi demonstrasi memprotes kematian Mahsa Amini di Teheran, Iran, Senin (19/9/2022).

Baca juga: Hossein Salami Peringatkan Demonstran Iran: Hari Ini adalah Hari Terakhir Kerusuhan

Tuduhan agen asing

Kantor berita utama negara IRNA melaporkan bahwa 1.000 pengunjuk rasa yang ditahan telah memainkan "peran sentral" dalam kerusuhan tersebut.

Masing-masing dari mereka akan diadili sendiri untuk "tindakan subversif", termasuk menyerang penjaga keamanan, membakar properti umum dan tuduhan lainnya.

“Mereka yang berniat untuk menghadapi dan menumbangkan rezim bergantung pada asing dan akan dihukum sesuai dengan standar hukum,” kata kepala kehakiman Iran Gholam-Hossein Mohseni Ejei, menunjukkan bahwa beberapa pengunjuk rasa akan dituduh berkolaborasi dengan pemerintah asing.

Halaman:

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com