Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Pantau Langsung Latihan Nuklir Rusia, Simulasikan Serangan Nuklir Besar-besaran

Kompas.com - 27/10/2022, 08:59 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

Pentagon dan Departemen Luar Negeri AS mengatakan Rusia telah mematuhi persyaratan perjanjian kontrol senjata AS-Rusia terakhir, dengan memberi tahu Washington tentang tes yang akan dilakukannya.

Baca juga: 9 Negara Pemilik Senjata Nuklir di Dunia

Moskow menuduh 'perilaku tidak bertanggung jawab'

Rekaman latihan di media pemerintah muncul setelah Shoigu melanjutkan panggilan telepon ke rekan-rekannya secara global, mengklaim bahwa Ukraina sedang mengembangkan "bom kotor".

Bom kotor adalah bom konvensional yang dicampur dengan bahan radioaktif, biologis atau kimia yang disebarkan dalam ledakan.

Shoigu, yang telah membuat klaim ini dalam beberapa hari terakhir kepada perwakilan negara-negara NATO, juga menelepon rekan-rekannya dari China dan India pada Rabu (26/10/2022) untuk membahas tuduhan tersebut, yang ditolak keras oleh Ukraina dan sekutu Baratnya.

Putin sendiri mengulangi klaim bom kotor tersebut pada Rabu (26/10/2022). “Kami tahu tentang rencana penggunaan bom kotor untuk provokasi,” katanya.

Ukraina, seperti halnya sekutu baratnya, termasuk Inggris, Perancis, dan AS, telah menolak tuduhan itu sebagai "tidak masuk akal" dan "berbahaya," menunjukkan bahwa klaim tersebut dapat menutupi rencana Rusia sendiri di medan perang.

Baca juga: Tidak Biasa, Menteri Pertahanan Rusia Telepon Menhan AS, Inggris, dan Perancis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com