Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Pergunjingan di AS, Kenapa Biden Duduk Jauh di Belakang Saat Pemakaman Ratu Elizabeth?

Kompas.com - 20/09/2022, 21:04 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Joe Biden mungkin orang paling berkuasa di dunia, tetapi kedatangannya yang terlambat tidak diizinkan mengganggu koreografi yang disetel dengan baik dalam pemakaman Ratu Elizabeth II, sehingga membuatnya duduk jauh di belakang.

Alih-alih diantar langsung ke tempat duduk mereka pada saat kedatangan mereka di Westminster Abbey, Biden dan istrinya Jill harus diberi tahu secara halus, bahwa mereka harus berdiri dan menunggu.

Para penerima penghargaan George dan Victoria Cross, penghargaan tertinggi keberanian militer Inggris, didahulukan berjalan di depan mereka menuruni bagian tengah biara.

Baca juga: Jumlah Orang yang Saksikan Peti Mati Ratu Elizabeth II di Westminster Hall Diungkap

Menurut laporan Guardian, setelah periode obrolan ringan yang canggung di pintu masuk utama, Biden akhirnya berjalan mengikuti setelah pemegang Victoria Cross CSgt Johnson Beharry mendorong kursi roda Keith Payne VC (89 tahun).

Presiden AS telah diberi dispensasi untuk melakukan perjalanannya ke biara menggunakan "The Beast", sebuah limosin lapis baja berat yang digunakan oleh presiden AS untuk alasan keamanan.

Kondisi itu jauh berbeda dari kepala negara dan pemerintahan lainnya yang harus diangkut ke biara bersamaan dengan bus.

Rekaman kamera yang dibagikan di media sosial menunjukkan lalu lintas rombongan Biden sempat tersendat saat melalui pusat kota London pada malam sebelumnya, dalam perjalanan ke Istana Buckingham. Rombongannya saat itu bahkan terpaksa berhenti di luar Pret a Manger di Oxford Street.

Kejadian berulang pada Senin (19/9/2022), dengan rombongan Biden akhirnya sampai di biara pada pukul 10.05 waktu setempat. 

 

Baca juga: Biden Tak Naik Bus, Boleh Pakai ‘The Beast’ ke Pemakaman Ratu Elizabeth

Sementara jadwal yang diterbitkan oleh Istana Buckingham mengatur 500 pejabat yang diundang harus sudah duduk di tempatnya antara pukul 09:35 dan 09:55 waktu setempat.

Mungkin sebagai konsekuensi dari pilihannya tidak ikut dalam rombongan bus yang membawa pemimpin lain dari tempat berkumpul di Royal Hospital Chelsea, Biden akhirnya menempati kursi 14 baris dari baris podium Peti Mati Ratu Inggris.

Pendahulunya, Donald Trump mengejek Biden terkait urutan tempat duduknya di upacara pemakaman Ratu Elizabeth II di Kastil Windsor.

“Inilah yang terjadi di Amerika hanya dalam dua tahun yang singkat. Tidak ada hormat!" tulis mantan presiden di Truth Social pada Senin (19/9/2022) sebagaimana dilansir Independent.

“Namun, saat yang tepat bagi Presiden kita untuk mengenal para pemimpin negara-negara Dunia Ketiga.”

Presiden AS duduk di belakang Presiden Polandia Andrzej Duda dan di depan Perdana Menteri Republik Ceko Petr Fiala. Duduk di sebelah kiri suaminya, Jill Biden duduk di sebelah Ignazio Cassis, Presiden Swiss.

Baca juga: Hadiri Pemakaman Ratu Elizabeth, Kaisar Jepang Akan Tukar Kursi Penerbangan VVIP dengan Bus

Kerumitan diplomatik

Guardian melaporkan, perlakuan khusus yang dituntut oleh Gedung Putih sejatinya bukanlah kesulitan diplomatik yang paling signifikan yang dihadapi panglima perang Duke of Norfolk, yang bertanggung jawab atas perencanaan pemakaman.

Masalah terkait tamu undangan pemakaman Ratu Elizabeth lainnya termasuk undangan ke penguasa de facto Arab Saudi, Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS).

Keputusan MBS untuk tidak hadir dipahami berhasil membuat kerajaan Inggris terhindar dari beberapa berita utama yang merusak.

Namun, keputusan untuk mengundang mantan Raja Juan Carlos yang dikritisi di Spanyol dan mendudukkannya di sebelah putranya Raja Felipe VI dan istrinya, Ratu Letizia, tampaknya menimbulkan masalah bagi keluarga kerajaan Spanyol di tanah airnya sendiri.

Felipe (54 tahun), naik takhta ketika ayahnya turun tahta pada 2014, di tengah popularitas yang semakin menurun.

Baca juga: Pangeran Harry Dituduh Tak Menyanyikan God Save The King di Pemakaman Ratu Elizabeth II

Pria berusia 84 tahun itu, yang tampak lemah dan harus bersandar pada seorang ajudan, menghabiskan sebagian besar waktunya di pengasingan di Abu Dhabi menyusul serangkaian skandal yang berkaitan dengan keuangannya.

Skandal itu berdampak pada Felipe, yang gaji tahunan dan warisan pribadinya dilucuti.

Sudah ada reaksi atas kehadiran Juan Carlos di pemakaman, tetapi keluarga kerajaan Spanyol bertekad untuk setidaknya tidak memperburuknya dengan membiarkan foto kedua raja muncul bersama.

 

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Global
88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

Global
Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com