Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratu Terlama Inggris, Elizabeth II, Bawa Kerajaan Bertahan Lewati Perang dan Krisis

Kompas.com - 11/09/2022, 17:05 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: Timothy Jones/DW Indonesia

LONDON, KOMPAS.com - Meninggalnya Ratu Elizabeth II direspons dengan duka yang mendalam oleh para pemimpin dunia. Sosok Ratu Elizabeth dianggap sebagai lambang yang kuat bagi Inggris.

Presiden AS Joe Biden dan istrinya, Jill Biden, merilis pernyataan bersama yang menggambarkan Elizabeth sebagai "seorang perempuan negarawan dengan martabat dan keteguhan yang tak tertandingi yang memperdalam aliansi dasar antara Inggris dan Amerika Serikat."

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dalam sebuah twit bahwa dia merespons kematian ratu dengan "kesedihan yang mendalam."

Baca juga: Berapa Gaji Ratu Elizabeth II, dari Mana Asalnya dan Untuk Apa Uangnya?

Bahkan Presiden Rusia Vladimir Putin menulis sebuah telegram kepada Raja Charles, mendoakan "keberanian dan ketabahan dalam menghadapi kehilangan yang berat dan tidak dapat tertahankan ini."

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan bahwa ratu "adalah contoh dan inspirasi bagi jutaan orang, serta di sini di Jerman. Komitmennya untuk rekonsiliasi Jerman-Inggris setelah kengerian Perang Dunia II tidak akan pernah dilupakan. Dia akan dirindukan, tidak terkecuali untuk humornya yang luar biasa."

Ratu Elizabeth II adalah kepala negara untuk 16 negara: Ratu Inggris Raya serta Persemakmuran. Sebagai Ratu Inggris, dia juga Kepala Gereja Anglikan.

Dia dilahirkan sebagai Putri Elizabeth Alexandra Mary Windsor pada 21 April 1926 di London, putri tertua Raja George VI dan Elizabeth Bowes-Lyon. Pada saat itu, tidak diketahui bahwa dia akan menjadi ratu, karena pamannya, Pangeran Wales dan kemudian Raja Edward VIII, dan ayahnya secara tatanan keluarga berada di atasnya.

Namun, dia kemudian pada 21 Desember 2007 menjadi Ratu Inggris yang paling lama hidup dan Ratu Inggris yang paling lama memerintah pada 9 September 2015, melampaui nenek buyutnya Ratu Victoria dalam kedua hal.

Disiplin dan dedikasi

Elizabeth menggantikan ayahnya yang wafat akibat kanker. Ayahnya meninggal pada 6 Februari 1952, ketika berada di Kenya, dan Elizabeth diangkat menjadi ratu pada hari yang sama. Elizabeth secara resmi dimahkotai di Westminster Abbey pada 2 Juni 1953.

Mahkota jatuh kepadanya tidak hanya sebagai akibat dari kematian dini ayahnya, tetapi juga karena pamannya turun takhta karena cinta dan pernikahannya dengan seorang janda Amerika yang bercerai, Wallis Simpson. Elizabeth tidak pernah bisa benar-benar memaafkannya untuk itu. Sejak awal, pemerintahan Elizabeth, dia tandai dengan disiplin dan rasa kewajiban.

Elizabeth yang bisa mengklaim pendidikan yang "layak", jadi lelucon populer di kalangan warga Inggris, karena dia adalah seorang montir mobil dan pengemudi truk yang terlatih selama Perang Dunia II. Untuk waktu yang lama, dia adalah satu-satunya anggota keluarga kerajaan yang pernah bertugas di militer.

Foto pada Oktober 1940 di Windsor ketika Putri Elizabeth (calon Ratu Inggris Elizabeth II) dan saudara perempuannya Putri Margaret mengirim pesan dalam program anak-anak BBC, terutama kepada anak-anak yang dievakuasi karena Perang Dunia II.AFP/GETTY IMAGES via DW INDONESIA Foto pada Oktober 1940 di Windsor ketika Putri Elizabeth (calon Ratu Inggris Elizabeth II) dan saudara perempuannya Putri Margaret mengirim pesan dalam program anak-anak BBC, terutama kepada anak-anak yang dievakuasi karena Perang Dunia II.
Pernikahan kerajaan pertama di Eropa pascaperang berlangsung pada 20 November 1947, ketika Elizabeth menikah dengan Pangeran Philip Mountbatten, keturunan keluarga kerajaan Yunani dan Denmark yang menjadi perwira Angkatan Laut Kerajaan dan dianugerahi gelar Duke of Edinburgh sesaat sebelum pernikahan dilangsungkan.

Ketika dinobatkan pada tahun 1953, Elizabeth bersumpah untuk mendedikasikan hidupnya untuk rakyat Inggris. Itu adalah sumpah yang dia anggap serius: Ratu akan memiliki rata-rata 500 janji resmi pada tahun tertentu.

Halaman:

Terkini Lainnya

Jago Mengetik Cepat Pakai Hidung, Pria Ini Pecahkan Rekor Dunia

Jago Mengetik Cepat Pakai Hidung, Pria Ini Pecahkan Rekor Dunia

Global
Para Penyintas Serangan 7 Oktober Menuntut Kelompok Pro-Palestina di AS

Para Penyintas Serangan 7 Oktober Menuntut Kelompok Pro-Palestina di AS

Global
Korea Utara Kirim 600 Balon Sampah Lagi ke Korea Selatan, Apa Saja Isinya?

Korea Utara Kirim 600 Balon Sampah Lagi ke Korea Selatan, Apa Saja Isinya?

Global
Rangkuman Hari Ke-829 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Temui Prabowo | Italia Beda Sikap dengan AS-Jerman

Rangkuman Hari Ke-829 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Temui Prabowo | Italia Beda Sikap dengan AS-Jerman

Global
Mayoritas 'Exit Poll' Isyaratkan Partai Modi Menangi Pemilu India 2024

Mayoritas "Exit Poll" Isyaratkan Partai Modi Menangi Pemilu India 2024

Global
Bertemu Prabowo di Singapura, Zelensky Minta Dukungan dan Bilang Siap Perbanyak Pasok Produk Pertanian

Bertemu Prabowo di Singapura, Zelensky Minta Dukungan dan Bilang Siap Perbanyak Pasok Produk Pertanian

Global
Pentingnya Israel-Hamas Sepakati Usulan Gencatan Senjata Gaza yang Diumumkan Biden...

Pentingnya Israel-Hamas Sepakati Usulan Gencatan Senjata Gaza yang Diumumkan Biden...

Global
Menteri-menteri Israel Ancam Mundur Usai Biden Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru

Menteri-menteri Israel Ancam Mundur Usai Biden Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru

Global
Saat China Berhasil Daratkan Chang'e-6 di Sisi Jauh Bulan...

Saat China Berhasil Daratkan Chang'e-6 di Sisi Jauh Bulan...

Global
[UNIK GLOBAL] Penjual Sotong Mirip Keanu Reeves | Sosok 'Influencer Tuhan'

[UNIK GLOBAL] Penjual Sotong Mirip Keanu Reeves | Sosok "Influencer Tuhan"

Global
Korea Utara Kembali Terbangkan Balon Berisi Sampah ke Korea Selatan

Korea Utara Kembali Terbangkan Balon Berisi Sampah ke Korea Selatan

Global
Mengenal Apa Itu All Eyes on Rafah dan Artinya

Mengenal Apa Itu All Eyes on Rafah dan Artinya

Global
Trump Kini Berstatus Terpidana, Apakah Masih Bisa Maju ke Pilpres AS 2024?

Trump Kini Berstatus Terpidana, Apakah Masih Bisa Maju ke Pilpres AS 2024?

Global
Hezbollah Balas Serangan Israel dengan Drone Peledak

Hezbollah Balas Serangan Israel dengan Drone Peledak

Global
Estonia Tak Punya Rencana B Jika Ukraina Jatuh

Estonia Tak Punya Rencana B Jika Ukraina Jatuh

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com