Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
BRIN
Badan Riset dan Inovasi Nasional

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) adalah lembaga pemerintah yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia. BRIN memiliki tugas menjalankan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi yang terintegrasi.

Memahami Tujuan Perang Putin

Kompas.com - 05/09/2022, 13:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Ini termasuk upaya mengirim militer ke Belarusia untuk hentikan pemberontakan anti-bonekanya, Lukashenko.

Upaya Putin memperpanjang kekuasaan dengan limit ia putuskan sendiri, dengan mengubah konstitusi, adalah langkah awal dari realisasi impian besarnya.

Ukraina tidak niat berperang, tanpa Plan A dan B, karena tidak mengenal baik Putin, yang masih akan berkuasa hingga tahun 2036.

Membaca Prospek

Sulit memperkirakan perang ini tidak bereskalasi. Rusia sendiri punya kemampuan deteren hebat untuk cegah intervensi Barat.

Dengan peringatan tidak ada ‘point of no return,’ Putin mengungkap dirinya tidak terhentikan, kecuali jika keinginannya telah terpenuhi.

NATO dan AS akan terpaksa terlibat perang, apalagi jika diprovokasi dengan serangan ke salah satu anggotanya, yang berbatasan dengan Belarusia.

Dengan penggunaan misil-misil supersonik lintas benua yang bisa memuat kepala nuklir untuk wujudkan impiannya itu, perang akan lebih merusak dan berkepanjangan.

Bukan cuma Macron yang sadar ini, sehingga Biden dan Kepala NATO, Jens Stoltenberg, tetap berhati-hati merespons langkah Putin, walaupun jengah juga dengan kritik ‘No Action Talk Only’ untuk NATO.

Solusi memalukan Putin yang bukan kali pertama digelar di Eropa Timur dan Timur Tengah, dan Suriah, ini sudah merusak hebat.

Alasan membuka akses dari isolasi Barat bukan tujuan perang utama. Yang jelas, upaya menghentikan agresivitas Putin dengan menjatuhkan beragam sanksi ekonomi yang berat, masih membutuhkan waktu.

Jika Ukraina wilayah Donbass jatuh pun, Putin akan terus memprovokasi NATO dan AS, sebab sanksi ekonomi tidak berarti. Ia telah menyiapkan Rusia untuk perang besar dan berkepanjangan dengan mesin dan bahan bakar perang dan logistik nasional yang cukup.

Kesepakatan dengan Presiden Xi Jinping akan mendukung akses China untuk menggelar ofensifnya ke Pasifik demi mengamankan kepentingannya, terutama atas Taiwan dan Laut China Selatan, selama masa kekuasaannya yang tidak terbatas.

Kehadiran 5 negara pendukung, termasuk Myanmar, akan membuat suram kawasan. Tanpa solusi alternatif menahan eskalasi perang, kondisi yang menyulut Perang Dingin II, atau Perang Dunia III akan tercipta.

Situasinya mirip awal Perang Dunia II dulu, dengan tokoh pencetus dan aktor yang berlaga berbeda, namun sama tujuan: melakukan imperialisme dan mengembangkan wilayah pengaruh dan hegemoni.

Jika skenario ini terjadi, maka catatan terakhir dari kedua karya klasik perang di atas adalah, kompleksitas yang muncul kemudian akan menyebabkan pencetus perang menghalangi untuk segera dapat membatasi dan mengakhiri perang, apalagi dengan gelar perang generasi keempat (War 4.0) dewasa ini.

*Penulis adalah research professor BRIN dan penulis buku Masalah Keamanan Abad ke-21, 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Global
[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

Global
Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Global
Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Global
Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Global
Penembakan di Dekat Paris, 1 Tewas dan Melukai 6 Orang

Penembakan di Dekat Paris, 1 Tewas dan Melukai 6 Orang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com