KYIV, KOMPAS.com - Serangan Rusia ke Ukraina memasuki hari ke-174 pada Selasa (17/8/2022).
Ini terhitung sejak Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan invasi Rusia ke Ukraina yang disebutnya sebagai operasi militer khusus pada 24 Februari.
Pada perang Rusia-Ukraina hari kemarin, beberapa hal baru masih terjadi "mewarnai" perseteruan kedua negara.
Di medan perang, ledakan besar dilaporkan terjadi di gudang amunisi di Crime yang dicaplok Rusia pada 2014.
Sementara di luar medan perang, Putin pada Selasa menuduh AS berusaha memperpanjang konflik di Ukraina dan memicu konflik di tempat lain, termasuk dengan kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan.
Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-174 yang kiranya penting disimak:
Rusia mengatakan pada perang hari ke-174 bahwa ledakan besar di gudang amunisi di Crimea disebabkan oleh tindakan "sabotase".
"Akibat tindakan sabotase, fasilitas penyimpanan militer di dekat desa Dzhankoi rusak," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita Rusia, RIA Novosti.
Dikatakan saluran listrik, pembangkit listrik, rel kereta api serta sejumlah bangunan tempat tinggal juga mengalami kerusakan dalam ledakan gudang amunisi di Crime tersebur.
Untungnya, tidak ada korban luka serius.
Rusia mencaplok Crimea pada 2014 setelah demonstrasi jalanan nasional besar-besaran di Ukraina yang menyebabkan penggulingan presiden yang bersahabat dengan Kremlin.
Ledakan itu terjadi seminggu setelah setidaknya satu orang tewas dan beberapa lainnya terluka dalam ledakan serupa di pangkalan udara militer Rusia di Crimea.
Ukraina belum secara langsung mengeklaim bertanggung jawab atas kedua insiden tersebut, tetapi pejabat senior dan militer telah menyiratkan keterlibatan Ukraina.
Dilansir dari AFP, Vladimir Putin pada Selasa menuduh AS berusaha memperpanjang konflik di Ukraina dan memicu konflik di tempat lain, termasuk dengan kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan.
AS telah memberikan dukungan ekonomi dan militer utama ke Kyiv, khususnya memasok artileri presisi jarak jauh yang memungkinkan Ukraina menyerang fasilitas pasokan Rusia jauh di dalam wilayah yang dikuasai Moskwa