Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Investigasi Temukan Bagaimana Cara Rusia Mencuri Hasil Panen Pertanian Ukraina

Kompas.com - 03/08/2022, 19:02 WIB
BBC INDONESIA,
Bernadette Aderi Puspaningrum

Tim Redaksi

Sementara itu, para petani kecil dan menengah di wilayah pendudukan Ukraina terpaksa menjual biji bunga matahari dengan harga lebih murah.

Rusia menawarkan 150 dollar AS atau Rp 2,2 juta per ton. Padahal harga sebelum perang lebih dari 600 dollar AS atau Rp 9 juta.

Situasi itu sama juga terjadi di wilayah Kherson yang diduduki di Ukraina selatan, kata Oleksandr Hordienko, kepala asosiasi petani lokal.

"Petani menjual biji-bijian karena mereka membutuhkan uang untuk membeli solar, bahan bakar, dan pupuk. Tetapi jika mereka (orang Rusia) terus menawarkan harga seperti itu, maka tidak ada gunanya memulai musim tanam berikutnya," ujar Hordienko.

Baca juga: Ukraina Terkini: Rusia Ungkap Rencana Bangun Kembali Mariupol

Apa yang dilakukan Rusia dengan biji bunga matahari Ukraina?

Produk utama dari biji bunga matahari adalah minyak. Semua iklan yang dianalisis BBC menunjukkan bahwa tujuan truk-truk pengangkut biji-biji Ukraina itu adalah pabrik ekstraksi minyak bunga matahari di Rusia.

"Kami pergi langsung ke pabrik-pabrik, kami tidak menurunkannya di gudang," kata Viktor, yang sedang mencari truk untuk mengirimkan hasil panen dari wilayah Kharkiv yang diduduki.

Di satu iklan, tujuannya adalah Verkhnyaya Khava, sebuah desa di wilayah Voronezh barat daya Rusia, lokasi pabrik ekstraksi minyak dari perusahaan Rusia "Blago".

Lokasi lain yang disebutkan di iklan adalah Desa Gigant, di wilayah Rostov barat Rusia. Di daerah ini pabrik minyak milik perusahaan Rusia, Resource, beroperasi.

Iklan lainnya menunjuk ke Jalan Lugovaya 9 di Rostov-on-Don. Ini adalah alamat salah satu perusahaan agroindustri terbesar Rusia, South of Russia.

BBC menghubungi tiga perusahaan tadi untuk mendapatkan tanggapan, tapi mereka tidak memberikan tanggapan.

Rusia juga diduga menyelundupkan minyak jadi bunga matahari dari Ukraina.

Baca juga: Taipan Gandum Ukraina Tewas Disambar Rudal Rusia dalam Serangan di Mykolaiv

Ketua Asosiasi Petani di wilayah Zaporizhzhia, Valeriya Matviyenko, menyebut pabrik ekstraksi minyak di Melitopol, yang kini diduduki Rusia, digunakan untuk memproduksi minyak bunga matahari.

Hasil produksi itu, kata dia, kemudian diangkut ke Rusia melalui Krimea.

"Produksi sedang berlangsung. Anda bahkan dapat mencium aromanya. Ada rasa yang sangat enak di sana, Anda dapat mencium minyak itu bahkan dari jarak tiga kilometer," kata seorang petani setempat kepada BBC.

Seorang perempuan yang masih berada di Melitopol juga telah mengonfirmasi bahwa dia melihat peralatan bergerak masuk dan keluar dari pabrik.

BBC mengonfirmasi kepada pemilik pabrik ekstraksi minyak Melitopol, Serhii Zhelev. Dia memberi tahu kami bahwa pabrik itu tidak beroperasi.

Ketika BBC bertanya kepadanya tentang klaim lokal bahwa itu diduduki dan sekarang dioperasikan oleh pasukan Rusia, Zhelev menutup telepon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com