Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Roket China Jatuh di Filipina, Malaysia Lihat Puingnya di Timur Laut Kalimantan

Kompas.com - 31/07/2022, 14:32 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - Roket China Long March 5B jatuh di Laut Sulu, sekitar 57 kilometer dari lepas pantai timur Pulau Palawan, Filipina, menurut konfirmasi Badan Antariksa Berawak China.

Dalam keterangan yang diunggah ke profil resminya di WeChat, Badan Antariksa Berawak China mengeklaim bahwa sebagian besar roket Long March 5B tergerus dan hancur saat masuk kembali ke Bumi.

Roket China Long March 5B digunakan pada Minggu (24/7/2022) untuk meluncurkan modul kedua dari tiga yang dibutuhkan dalam menyelesaikan stasiun luar angkasa Tiangong yang baru.

Baca juga: Roket China Dilaporkan Jatuh ke Bumi, NASA: Belum Ada Info Lokasi

Sementara itu, badan antariksa Malaysia mengatakan bahwa mereka mendeteksi puing-puing roket China terbakar saat masuk kembali ke Bumi, lalu jatuh di Laut Sulu yang berlokasi di timur laut Pulau Kalimantan.

"Puing-puing roket terbakar saat memasuki wilayah udara Bumi dan pergerakan puing-puing yang terbakar juga melintasi wilayah udara Malaysia, serta dapat dideteksi di beberapa daerah termasuk wilayah udara sekitar negara bagian Sarawak," katanya dikutip dari kantor berita AFP.

Amerika Serikat (AS) pada Sabtu (30/7/2022) menegur Beijing karena tidak memberitahu roket China jatuh tidak terkendali dan berpotensi berbahaya.

Roket China Long March 5B, yang membawa modul Tianhe, diluncurkan dari Situs Peluncuran Wahana Antariksa Wenchang di Provinsi Hainan, China selatan, pada 29 April 2021.XINHUA/ZHANG LIYUN Roket China Long March 5B, yang membawa modul Tianhe, diluncurkan dari Situs Peluncuran Wahana Antariksa Wenchang di Provinsi Hainan, China selatan, pada 29 April 2021.
Komando Luar Angkasa AS "dapat mengonfirmasi bahwa Long March 5B (CZ-5B) milik Republik Rakyat China (RRC) memasuki kembali Samudera Hindia sekitar pukul 10.45 MDT (Mountain Daylight Time) pada 30/7," tulis unit militer AS tersebut di Twitter.

"Kami arahkan Anda ke #RRC untuk perincian lebih lanjut tentang aspek teknis masuk kembalinya obyek seperti potensi penyebaran puing + lokasi dampak," tambahnya.

Kepala NASA Bill Nelson pada Sabtu (30/7/2022) juga mengkritik China di Twitter, dengan mengatakan bahwa tidak membagikan rincian jatuhnya roket adalah tindakan tidak bertanggung jawab dan berisiko.

"Semua negara penjelajah antariksa harus mengikuti praktik terbaik yang sudah ada, dan melanjutkan bagian mereka untuk membagikan jenis informasi ini sebelumnya," tulis Nelson.

Dia menambahkan, "Melakukan itu sangat penting untuk penggunaan luar angkasa yang bertanggung jawab dan memastikan keselamatan orang-orang di Bumi."

Baca juga:

Stasiun luar angkasa Tiangong adalah salah satu proyek mewah ambisius Beijing, yang telah mendaratkan robot penjelajah di Mars dan Bulan, sehingga menjadikan China negara ketiga yang menempatkan manusia di orbit.

Modul baru yang diluncurkan roket China Long March 5B berhasil merapat dengan modul inti Tiangong pada Senin (25/7/2022), dan tiga astronot yang tinggal di kompartemen utama sejak Juni berhasil memasuki lab baru.

Peristiwa roket China jatuh ke Bumi juga pernah terjadi pada 2020. Puing-puingnya mendarat di desa-desa Pantai Gading, menyebabkan kerusakan bangunan tetapi tidak ada korban luka atau tewas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Dokter Palestina Meninggal Usai Ditahan 4 Bulan di Penjara Israel

Global
88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

88 Anggota Kongres AS dari Partai Demokrat Desak Biden Pertimbangkan Setop Jual Senjata ke Israel

Global
Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Banjir Brasil, 39 Tewas dan 74 Orang Hilang

Global
Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com