Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/07/2022, 14:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

HODEIDAH, KOMPAS.com – Sebanyak empat anak dilaporkan tewas pada Kamis (21/7/2022) di Hodeidah, Yaman, wilayah yang dikuasai pemberontak Houthi.

Seorang sumber mengatakan kepada AFP, keempat anak tersebut tewas setelah salah satu di antara mereka tak sengaja menginjak ranjau.

Sumber itu mengatakan, awalnya sebanyak tujuh anak sedang berjalan melalui tanah kosong di dekat bandara Hodeidah pada Kamis.

Baca juga: Junta Myanmar Sebar Ranjau di Desa-desa, Amnesty International: Itu Kejahatan Perang

AFP melaporkan, ranjau selalu menjadi ancaman bagi warga sipil di daerah tersebut.

Tiba-tiba, salah satu anak menginjak ranjau. Tiga dari mereka tewas di tempat karena ledakan, sementara anak keempat meninggal di rumah sakit.

Sumber tersebut menambahkan, para korban berusia antara 10 hingga 15 tahun, sebagaimana dilansir AFP, Jumat (22/7/2022).

“Anak-anak keluar di pagi hari ketika kami sedang tidur. Anak-anak yang selamat datang dan memberi tahu kami tentang kecelakaan itu,” kata ayah korban, Yahya Abdullah, kepada AFP.

Baca juga: Wali Kota Kyiv: Jangan Kembali Dulu ke Ibu Kota, Rusia Masih Bombardir dan Bahaya Ranjau

Mendengar laporan tersebut, dia langsung berlari ke tempat kejadian lalu melihat dua anaknya, satu meninggal dan satu terluka parah tetapi masih hidup.

“Saya menutupi perutnya, dia terkena pecahan peluru, dan membawanya ke rumah sakit, tetapi dia meninggal di ruang operasi,” ujar Abdullah.

Bulan lalu, Juru Bicara Komisioner Tinggi PBB kepada Pengungsi Liz Throssell menuturkan, anak-anak sangat berisiko terkenan ranjau darat.

“Atau alat peledak improvisasi atau persenjataan yang tidak meledak,” ujar Throssell.

Baca juga: Ukraina: Militer Rusia Mundur, tapi Tanam Ranjau di Mana-mana, Termasuk di Mayat

Berita video "Situasi Ukraina Perburuk Kelaparan di Yaman" dapat disimak di bawah ini


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com