Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Dapat Peringatan dari Rusia, Turki Temukan Dua Ranjau di Lepas Pantainya

Kompas.com - 29/03/2022, 17:30 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

ANKARA, KOMPAS.com - Kementerian Pertahanan Turki mengatakan sebuah ranjau telah ditemukan di lepas pantai negara itu, yang kedua hanya dalam tiga hari, dan menambahkan bahwa para ahli sedang bekerja untuk menjinakkannya.

Pengumuman pada Senin (28/3/2022) dilaporkan lebih dari seminggu setelah Moskwa memperingatkan beberapa ranjau tua yang dikerahkan Ukraina di Laut Hitam melawan pasukan invasi Rusia terlepas dari kabel mereka akibat badai.

Insiden itu diyakini membuat sejumlah ranjau terpencar hingga sejauh Selat Bosphorus dan Laut Mediterania.

Baca juga: Mengapa Setelan Kosmonot Rusia Memakai Warna Bendera Ukraina?

Gangguan pada lalu lintas laut

Pada Senin (28/3/2022), Kementerian Pertahanan Turki berkicau bahwa, “Sebuah ranjau terdeteksi di Igneada dekat perbatasan Bulgaria” di Laut Hitam.

"Ranjau telah diamankan ... dan intervensi diluncurkan untuk menetralisirnya," katanya sebagaimana dilansir Al Jazeera.

Ranjau pertama dijinakkan oleh Angkatan Laut Turki pada Sabtu (26/3/2022), setelah seorang nelayan melaporkan melihatnya sekitar 2 km (1,2 mil) dari Rumelifeneri, di pintu masuk Bosphorus di utara Istanbul.

Turki secara singkat menghentikan lalu lintas laut di daerah itu, sebelum membuka kembali Bosphorus setelah tim ahli menetralisir ranjau tersebut.

Menteri pertahanan Turki Hulusi Akar mengatakan pada saat itu bahwa Ankara telah berbicara dengan pihak berwenang Ukraina dan Rusia, untuk menindaklanjuti “koordinasi mengenai masalah ini”.

Baca juga: Perusahaan Telekomunikasi Ukraina Alami Serangan Siber Serius, Apa Dampaknya?

Perundingan damai di Turki

Serangan Rusia ke Ukraina dimulai pada 24 Februari ketika Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan invasi ke negara tetangga.

Ribuan orang dilaporkan terbunuh dan lebih dari 10 juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka, termasuk sekitar 3,5 juta yang melarikan diri ke luar negeri.

Sementara itu, negosiator Ukraina dan Rusia diperkirakan akan melanjutkan pembicaraan di Istanbul pada Selasa (29/3/2022).

Dalam peringatannya pada 19 Maret, dinas keamanan FSB Rusia mengatakan bahwa ranjau “tua” yang dikerahkan Ukraina untuk melawan pasukannya dalam perang terputus dari kaitnya, dan mengambang di Laut Hitam, menurut kantor berita AFP.

Pekan lalu, pihak berwenang Turki memperingatkan pada sistem peringatan maritim NAVTEX, bahwa ada risiko ranjau mengapung dari perairan Ukraina setelah ranjau terlepas dari jangkarnya oleh badai.

Ranjau bawah air biasanya harus dilengkapi dengan sistem yang membuatnya tidak berbahaya jika terlepas dari jangkarnya. Tapi ranjau yang lebih tua bisa kekurangan sistem keamanan ini, media Turki melaporkan.

Baca juga: 7 Jenderal Tewas, Titik Lemah Rusia di Perang Ukraina Terkuak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com