Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dmitry Medvedev: Jika Crimea Diserang, Hari Kiamat Akan Tiba

Kompas.com - 18/07/2022, 09:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com – Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengomentari rencana serangan terhadap Crimea yang dicaplok Moskwa.

Medvedev, yang merupakan sekutu dekta Presiden Rusia Vladimir Putin, menuturkan bahwa penolakan Ukraina dan Barat untuk mengakui kendali Moskwa atas Crimea menimbulkan ancaman sistemik bagi Rusia.

Dia menambahkan, setiap serangan terhadap Crimea akan memicu tanggapan dengan skala hari kiamat, sebagaimana dilansir Reuters, Sabtu (17/7/2022).

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-144 Serangan Rusia ke Ukraina: Moskwa Siapkan Invasi Tahap Baru, Chuhuiv Dihantam Rudal

Rusia mencaplok Semenanjung Crimea dari Ukraina pada 2014 setelah seorang presiden pro-Moskwa di Kyiv digulingkan di tengah protes jalanan massal.

Selain mencaplok Crimea, di tahun yang sama Rusia juga mendukung kelompok separatis bersenjata pro-Rusia di wilayah Ukraina timur alias Donbass.

Medvedev dikutip oleh kantor berita TASS mengatakan, “Hari kiamat akan datang dengan sangat cepat dan sulit. Akan sangat sulit untuk disembunyikan.”

Medvedev tidak merinci lebih lanjut perkataannya tersebut.

Baca juga: Ukraina Terkini: 30.000 Orang Ukraina Dievakuasi ke Rusia, Rusia Perkuat Pasukan di Ukraina Selatan

Sebelumnya, dia memperingatkan AS tentang bahaya mencoba untuk menghukum kekuatan nuklir seperti Rusia atas tindakannya di Ukraina, dengan mengatakan bahwa hal itu dapat membahayakan umat manusia.

Komentar Medvedev dirilis selang sehari setelah seorang pejabat Ukraina menyatakan bahwa Crimea dapat menjadi target rudal HIMARS buatan AS.

Senjata tersebut baru-baru ini dikerahkan oleh Kyiv saat memerangi pasukan Rusia. Sebagian besar negara di dunia masih mengakui Crimea sebagai wilayah Ukraina.

Pada Minggu, kantor berita Interfax mengutip Medvedev mengatakan kepada para veteran Perang Dunia II bahwa Crimea adalah bagian dari Rusia.

Baca juga: Rusia Diduga Hantam 2 Universitas Ukraina dengan 10 Rudal

“Jika ada negara lain, baik itu Ukraina atau negara-negara NATO, percaya bahwa Crimea bukan Rusia, maka ini adalah ancaman sistemik bagi kita,” ujar Medvedev.

“Ini adalah ancaman langsung dan eksplisit, terutama mengingat apa yang terjadi di Crimea,” ujar Medvedev, yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia.

Vadym Skibitskyi, seorang pejabat di intelijen militer Ukraina, ditanya pada Sabtu dalam sebuah wawancara televisi apakah HIMARS dapat digunakan pada sasaran di Crimea.

Dia menuturkan, Rusia telah melakukan serangan di wilayah Ukraina dari Crimea dan Laut Hitam. Oleh karenanya, wilayah tersebut merupakan target yang dibenarkan.

Baca juga: Dibayangi Perang Rusia di Ukraina, Forum Menteri Keuangan G20 Berakhir Tanpa Pernyataan Bersama

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com