Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar: Elon Musk Harus Selesaikan Pengambilalihan Twitter, jika Tidak...

Kompas.com - 11/07/2022, 17:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

KOMPAS.com - Pengusaha Elon Musk dapat dipaksa pengadilan AS untuk menyelesaikan pengambilalihan Twitter senilai 44 miliar dollar AS menurut pakar hukum, meskipun dia berencana membatalkan transaksi tersebut.

Dilansir Guardian, Kepala eksekutif Tesla ini mengatakan kepada Twitter pada hari Jumat (8/7/2022) bahwa ia mengakhiri kesepakatan, dengan alasan kekhawatiran atas jumlah akun spam di platform media sosial.

Ketua Twitter, Bret Taylor, menanggapi dengan tweet yang menyatakan bahwa perusahaan bermaksud untuk "mengejar tindakan hukum untuk menegakkan perjanjian merger".

Baca juga: Elon Musk Batal Beli Twitter, Kini Terancam Dituntut

"Dewan Twitter berkomitmen untuk menutup transaksi dengan harga dan persyaratan yang disepakati dengan Musk dan berencana untuk mengambil tindakan hukum untuk menegakkan perjanjian merger. Kami yakin kami akan menang di Delaware Court of Chancery," tulis Bret.

Pada Minggu (10/7/2022) malam, Bloomberg melaporkan bahwa Twitter telah membentuk tim hukum untuk menuntut Musk.

Seorang ahli hukum mengatakan dia mengharapkan Twitter untuk mengajukan gugatan di Delaware, negara bagian AS yang memiliki yurisdiksi atas kesepakatan itu, Senin (11/7/2022).

“Mereka kemungkinan akan meminta keputusan deklaratif bahwa mereka tidak melanggar kontrak. Juga, mereka akan meminta perintah dari pengadilan bahwa Musk secara khusus melakukan kewajibannya berdasarkan perjanjian,” kata Brian Quinn, seorang profesor di sekolah hukum Boston College.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Anak Elon Musk Mau Ganti Nama | 8 Perawat Maradona Akan Diadili

Berdasarkan persyaratan perjanjian, perusahaan dapat meminta "kinerja spesifik" kepada hakim, yang akan memaksa Musk untuk membeli perusahaan tersebut seharga 54,20 dollar AS per saham yang dia setujui pada bulan April.

Atau, perusahaan juga dapat meminta biaya istirahat 1 miliar dollar AS dari Musk karena meninggalkan kesepakatan yang bertentangan dengan perjanjian.

Quinn mengatakan argumen Musk mungkin akan gagal di pengadilan. Dalam suratnya, Musk mengajukan tiga argumen umum:

1. Twitter telah melanggar perjanjian dengan gagal memberikan informasi yang cukup tentang akun spam.

2. Twitter telah salah menggambarkan jumlah akun spam dalam pengungkapannya kepada pengawas keuangan AS.

3. Perusahaan melanggar perjanjian dengan tidak berkonsultasi dengan Musk saat memecat karyawan senior baru-baru ini.

Baca juga: Elon Musk Batal Beli Twitter

Quinn mengatakan permintaan informasi Musk pada akun spam tidak "masuk akal" dan tidak akan diterima oleh pengadilan.

“Dia tidak bisa menggunakan permintaan informasi yang tidak masuk akal untuk membuat dalih untuk mengklaim pelanggaran,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com