BERLIN, KOMPAS.com - Seorang pria Jerman-Armenia menerjang pembeli di jalan Berlin dengan mobil “berkecepatan penuh”, hingga membunuh seorang guru dan melukai murid-muridnya, segera ditangkap aparat beberapa meter dari lokasi kejadian.
Meski mengaku masih menyelidiki penyebab kecelakaan yang melukai setidaknya 30 orang itu disengaja, seorang menurut laporan Daily Mail kini mengklaim: “Ini bukan kecelakaan”.
Baca juga: Update Tabrakan Berlin: 1 Orang Tewas, Saksi Mata Sebut Mobil Ngebut, Tabrak Korban hingga Melayang
Pengemudi berusia 29 tahun, yang hanya dikenal sebagai Gor H sesuai undang-undang privasi Jerman, ditangkap tak lama setelah dia menabrakkan mobilnya ke kerumunan.
Insiden itu membunuh guru berusia (51 tahun), yang belum disebutkan namanya, dan melukai 14 siswanya, yang diyakini berusia 16 dan 17 tahun, kata para pejabat.
Rekaman menunjukkan polisi membawanya ke BMW hitam dan menahannya di dalam.
Tidak jauh dari situ, mobilnya terlihat menerobos jendela depan sebuah toko parfum sementara orang-orang yang terluka parah yang baru saja ditabraknya tergeletak di trotoar.
Saat dia dimasukkan ke dalam mobil, pria itu menoleh ke pria yang merekam video dan berkata “bitte hilf” - yang diterjemahkan sebagai “tolong bantu”.
Pria yang merekam pengemudi itu pun menjawab “Bantuan apa? Anda baru saja nyaris membunuh kami!”
Video of Berlin police taking 29 year-old Armenian German dual citizen into custody.
— John Sitarek (@JohnSitarek) June 8, 2022
Witnesses can be heard calling him expletives, saying he accelerated the car.
After plowing into people and crashing into a shop, he tried to flee but bystanders tackled him. #Breitscheidplatz pic.twitter.com/FwyaGnOgig
Surat kabar Jerman Bild malam ini melaporkan bahwa pria itu sedang diperiksa di rumah sakit.
Mereka juga mengutip seorang penyelidik yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan: “(Ini) sama sekali bukan kecelakaan - seseorang yang mengamuk, seorang pembunuh ‘berdarah dingin’.”
Sementara seorang sumber mengatakan kepada surat kabar itu, pria itu, yang diperkirakan tinggal di ibu kota bersama saudara perempuannya, dikenal polisi karena “kejahatan properti”.
Saksi mata mengatakan pria berusia 29 tahun itu mengemudi “sangat cepat” menuju trotoar di Tauentzienstrausse, jalan yang dipenuhi toko-toko dan kafe, sekitar pukul 10.30 waktu setempat pada Rabu (8/6/2022).
Dia kemudian menabrak kerumunan pembeli tanpa mengerem, lalu masuk kembali ke jalan dan mengemudi lagi sejauh 600 kaki - melewati Gereja Memorial Kaiser Wilhelm - sebelum menabrak toko.
"Dia mengemudi dengan kecepatan penuh. Dia tidak pernah melambat,” kata Seorang saksi mata sebagaimana dilansir Daily Mail.
Baca juga: Kendaraan Tabrak Kerumunan Orang di Berlin, 30 Terluka
Menurut saksi mata, pria itu mencoba melarikan diri dari tempat kejadian, tetapi ditahan oleh dua orang yang lewat sampai polisi tiba dan menangkapnya. Petugas telah menolak untuk mengatakan apakah mereka yakin kecelakaan itu disengaja.
Sebelumnya diklaim bahwa catatan pengakuan telah ditemukan di dalam kendaraannya, tetapi ini kemudian dilaporkan sebagai dokumen yang berkaitan dengan Turki.
Pejabat tinggi keamanan Berlin, Iris Sprange mengatakan poster di mobil pria itu “menyatakan pandangan” tentang negara itu.
Sementara itu, guru perempuan berusia 51 tahun yang terbunuh diyakini sedang dalam perjalanan sekolah dengan murid-muridnya dari sebuah sekolah menengah di Hesse.
Dipahami sekitar 12 dari mereka - diyakini remaja - termasuk di antara mereka yang terluka. Seorang guru kedua dengan kelas yang sama juga dikatakan terluka parah.
“Enam orang mengalami cedera yang mengancam jiwa sementara tiga lainnya dalam kondisi serius,” kata petugas pemadam kebakaran. Seorang ibu hamil juga mengalami patah pinggul.
Belum ada konfirmasi motif di balik insiden tersebut. Kepala polisi Berlin Barbara Slowik mengatakan pengemudi berada di rumah sakit dan "saat ini, kami tidak memiliki bukti konklusif dari tindakan politik".
Baca juga: 2 Orang Tewas Ditabrak Truk saat Ganti Ban Mobil di Pinggir Jalan
"Kami belum mengklarifikasi semuanya," kata Wali Kota Berlin Franziska Giffey kepada wartawan di tempat kejadian.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri sementara itu mengatakan pada konferensi pers reguler pemerintah federal di Berlin bahwa “terlalu dini untuk berspekulasi” tentang apa yang menyebabkan insiden itu.
Dia menambahkan kecelakaan itu telah membawa kembali "kenangan mengerikan" dari serangan Breirscheidplatz.
Menurut Bild, dua tim petugas bersenjata lengkap memasuki apartemen pengemudi di Charlottenburg, Berlin di malam harinya. Sejauh ini, operasi itu diyakini sebagai tindakan pengamanan.
Kecelakaan itu terjadi hanya beberapa meter dari kejadian teror dari seorang ekstremis, yang membunuh 12 orang di sebuah pasar Natal pada 2016, dengan cara menabrakkan van curiannya ke kerumunan orang.
Sekitar 130 petugas polisi dan 80 petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi setelah kejadian.
"Kami belum tahu apakah ini tindakan yang disengaja atau kecelakaan lalu lintas," kata juru bicara polisi mengatakan kepada surat kabar Berlin, Tagesspiegel.
Tapi Menteri Dalam Negeri Berlin Iris Spranger mengatakan malam setelah kejadian bahwa: “Bukti terbaru menunjukkan ini adalah kasus orang sakit jiwa yang mengamuk."
Baca juga: Menteri Jerman: Ekonomi Rusia Segera Runtuh, Putin Tak Bisa Lagi Dapat Uang
Jerman telah mengalami beberapa serangan seperti itu sejak serangan mematikan pada 2016.
Pada Desember 2020, seorang pria Jerman membajak mobilnya melalui jalan perbelanjaan pejalan kaki di kota barat daya Trier, dan menewaskan empat orang dewasa dan seorang bayi.
Awal tahun yang sama, seorang pria Jerman menabrakkan mobilnya melalui prosesi karnaval di pusat kota Volkmarsen, melukai puluhan orang, termasuk anak-anak. Dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tahun lalu.
Pada Januari 2019, seorang warga negara Jerman lainnya melukai delapan orang ketika dia berkendara ke kerumunan orang pada Malam Tahun Baru di kota barat Bottrop dan Essen. Dia kemudian dibawa ke perawatan psikiatri.
Pada April 2018, seorang pria Jerman menabrakkan vannya ke orang-orang yang duduk di luar sebuah restoran di kota Muenster, menewaskan lima orang sebelum menembak dirinya sendiri hingga tewas. Penyelidik kemudian mengatakan dia memiliki masalah kesehatan mental.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.