Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ignatius B Prasetyo

A Masterless Samurai

Cuitan Elon Musk dan Bonus Demografi Indonesia

Kompas.com - 05/06/2022, 08:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Indonesia diramalkan mengalami bonus demografi dengan puncaknya pada tahun 2030. Ada banyak keuntungan yang bisa diperoleh dari bonus demografi ini.

Pertama, dengan tersedianya tenaga muda, berarti kita mempunyai tenaga kerja yang siap pakai.

Tenaga produktif ini tentu kita bisa manfaatkan dalam semua sektor, terutama pada sektor yang menghasilkan produk (barang) dan jasa.

Dengan berjalannya proses produksi dan pelayanan dalam bentuk jasa, maka otomatis keuntungan kedua yang bisa kita harapkan adalah terpicunya pergerakan roda perkonomian.

Keutungan ketiga, dengan banyaknya jumlah usia produktif maka permintaan atau kebutuhan barang konsumsi akan meningkat.

Ini tentu dapat menguntungkan bagi orang-orang yang berkecimpung dalam bisnis barang konsumsi, misalnya para penjual makanan/minuman. Itu sedikit contoh keberuntungan yang bisa kita peroleh dalam lingkup nasional.

Jika kita berbicara dalam lingkup internasional, contoh yang paling mudah adalah keuntungan yang bisa kita peroleh dengan mengirimkan tenaga kerja ke negara-negara yang membutuhkan. Salah satu negara tujuan yang bisa kita pilih adalah Jepang.

Jepang memang kekurangan tenaga kerja. Menurut pengalaman, saya mudah menemukan tenaga kerja asing di Tokyo dibanding dengan tenaga kerja asli orang Jepang, terutama pada sektor-sektor informal, misalnya, restoran cepat saji, toko retail, dan lainnya.

Kesempatan terbuka lebar bagi Indonesia yang sedang mengalami bonus demografi, untuk mengirimkan tenaga kerja ke Jepang.

Alasannya, sejak 1 April 2019 mereka membuka kesempatan bagi pekerja asing untuk bekerja dengan visa jenis baru, yaitu bagi orang yang mempunyai keahlian khusus.

Akan tetapi kita harus waspada bahwa dampak bonus demografi bukan melulu sisi positif, dalam hal ini keuntungan saja. Ada juga sisi negati dari bonus demografi.

Salah satunya adalah meroketnya jumlah pengangguran, akibat lapangan kerja yang tersedia tidak sebanding (dalam hal ini jumlahnya sedikit) jika dibandingkan dengan jumlah tenaga kerja produktif.

Apalagi sejak tahun 2020 dunia dilanda pandemi. Ini tentu mempunyai dampak serius terhadap tersedianya jumlah lapangan pekerjaan, terutama di beberapa sektor yang selama masa sebelum pandemi bisa menyerap banyak tenaga kerja.

Kemajuan teknologi ibarat pisau bermata dua. Proses otomatisasi pada pekerjaan kantor yang monoton misalnya proses yang berhubungan dengan pola berulang perubahan data, bisa dilakukan mudah dan cepat tanpa kesalahan melalui implementasi RPA (Robot Process Automation).

Lalu apa yang bisa kita perbuat dengan anugerah bonus demografi ini?

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com