Indonesia diramalkan mengalami bonus demografi dengan puncaknya pada tahun 2030. Ada banyak keuntungan yang bisa diperoleh dari bonus demografi ini.
Pertama, dengan tersedianya tenaga muda, berarti kita mempunyai tenaga kerja yang siap pakai.
Tenaga produktif ini tentu kita bisa manfaatkan dalam semua sektor, terutama pada sektor yang menghasilkan produk (barang) dan jasa.
Dengan berjalannya proses produksi dan pelayanan dalam bentuk jasa, maka otomatis keuntungan kedua yang bisa kita harapkan adalah terpicunya pergerakan roda perkonomian.
Keutungan ketiga, dengan banyaknya jumlah usia produktif maka permintaan atau kebutuhan barang konsumsi akan meningkat.
Ini tentu dapat menguntungkan bagi orang-orang yang berkecimpung dalam bisnis barang konsumsi, misalnya para penjual makanan/minuman. Itu sedikit contoh keberuntungan yang bisa kita peroleh dalam lingkup nasional.
Jika kita berbicara dalam lingkup internasional, contoh yang paling mudah adalah keuntungan yang bisa kita peroleh dengan mengirimkan tenaga kerja ke negara-negara yang membutuhkan. Salah satu negara tujuan yang bisa kita pilih adalah Jepang.
Jepang memang kekurangan tenaga kerja. Menurut pengalaman, saya mudah menemukan tenaga kerja asing di Tokyo dibanding dengan tenaga kerja asli orang Jepang, terutama pada sektor-sektor informal, misalnya, restoran cepat saji, toko retail, dan lainnya.
Kesempatan terbuka lebar bagi Indonesia yang sedang mengalami bonus demografi, untuk mengirimkan tenaga kerja ke Jepang.
Alasannya, sejak 1 April 2019 mereka membuka kesempatan bagi pekerja asing untuk bekerja dengan visa jenis baru, yaitu bagi orang yang mempunyai keahlian khusus.
Akan tetapi kita harus waspada bahwa dampak bonus demografi bukan melulu sisi positif, dalam hal ini keuntungan saja. Ada juga sisi negati dari bonus demografi.
Salah satunya adalah meroketnya jumlah pengangguran, akibat lapangan kerja yang tersedia tidak sebanding (dalam hal ini jumlahnya sedikit) jika dibandingkan dengan jumlah tenaga kerja produktif.
Apalagi sejak tahun 2020 dunia dilanda pandemi. Ini tentu mempunyai dampak serius terhadap tersedianya jumlah lapangan pekerjaan, terutama di beberapa sektor yang selama masa sebelum pandemi bisa menyerap banyak tenaga kerja.
Kemajuan teknologi ibarat pisau bermata dua. Proses otomatisasi pada pekerjaan kantor yang monoton misalnya proses yang berhubungan dengan pola berulang perubahan data, bisa dilakukan mudah dan cepat tanpa kesalahan melalui implementasi RPA (Robot Process Automation).
Lalu apa yang bisa kita perbuat dengan anugerah bonus demografi ini?