Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Utara Laporkan Lebih Banyak Kematian, Kim Jong Un Akui Terjadi Bencana Besar

Kompas.com - 15/05/2022, 07:44 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

SEOUL, KOMPAS.com - Covid-19 Korea Utara melaporkan total 42 orang telah meninggal pada Minggu (15/4/2022), ketika negara itu memasuki hari keempat di bawah penguncian nasional untuk menghentikan wabah pertama yang dikonfirmasi di negara miskin itu.

Pada Kamis (12/5/2022) Korea Utara mengakui untuk pertama kalinya terjangkit wabah Covid dan memerintahkan penguncian.

Baca juga: Covid Korea Utara: 21 Pasien Meninggal, 500.000 Orang Demam

Kantor berita negara KCNA mengatakan negara itu mengambil "langkah-langkah darurat negara cepat" untuk mengendalikan epidemi.

"Semua provinsi, kota, dan kabupaten di negara ini telah dikunci total dan unit kerja, unit produksi, dan unit perumahan ditutup satu sama lain sejak pagi 12 Mei dan pemeriksaan ketat dan intensif terhadap semua orang sedang dilakukan," lapor KCNA pada Minggu (15/5/2022) sebagaimana dilansir Reuters.

Sehari sebelumnya pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyatakan penyebaran Covid-19 telah mendorong negaranya ke dalam "kekacauan besar" dan menyerukan pertempuran habis-habisan untuk mengatasi wabah tersebut.

Otoritas kesehatan mendirikan lebih banyak pos pencegahan epidemi, dan segera mengangkut pasokan medis ke rumah sakit dan klinik, sementara pejabat senior telah menyumbangkan obat-obatan cadangan, KCNA melaporkan.

Setidaknya 296.180 lebih banyak orang dilaporkan dengan gejala demam, dan 15 lainnya meninggal pada Minggu (15/5/2022), kata outlet itu.

Baca juga: Korea Selatan Berencana Bantu Beri Vaksin Covid-19 ke Korea Utara

Para ahli mengatakan Korea Utara tampaknya tidak memiliki kapasitas untuk menguji puluhan ribu pasien bergejala tersebut.

KCNA tidak melaporkan berapa banyak dari kasus yang dicurigai itu dinyatakan positif Covid-19.

Secara keseluruhan Korea Utara telah melaporkan 820.620 kasus yang dicurigai, dengan 324.550 masih dalam perawatan medis, menurut KCNA.

Seorang pejabat Pusat Higienis dan Anti-epidemi di Distrik Phyongchon mendisinfeksi koridor sebuah bangunan di Pyongyang, Korea Utara, pada 5 Februari 2021. AP PHOTO/JON CHOL JIN Seorang pejabat Pusat Higienis dan Anti-epidemi di Distrik Phyongchon mendisinfeksi koridor sebuah bangunan di Pyongyang, Korea Utara, pada 5 Februari 2021.

Bencana besar

Wabah Covid-19 yang menyebar dengan cepat di Korea Utara adalah "bencana besar" bagi negara itu, kata pemimpinnya Kim Jong-un, menurut media pemerintah.

Kim menyerukan pertempuran habis-habisan untuk mengatasi penyebaran virus selama pertemuan darurat pada Sabtu (14/5/2022).

Baca juga: Korea Utara Konfirmasi Kematian Pertama akibat Covid-19 dan 187.000 Orang Diisolasi karena Demam

Ada kekhawatiran wabah besar dapat memiliki konsekuensi yang mengerikan di Korea Utara.

Masalahnya, populasi negara miskin yang berjumlah 25 juta itu termasuk rentan karena kurangnya program vaksinasi dan sistem perawatan kesehatan yang buruk.

Dan pada Sabtu (14/5/2022), BBC mewartakan mengutip media pemerintah bahwa ada setengah juta kasus demam yang tidak dapat dijelaskan dalam beberapa pekan terakhir.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com