OYMYAKON, KOMPAS.com - Desa terpencil Oymyakon di Siberia timur, Rusia, adalah tempat terdingin yang dihuni manusia secara permanen di Bumi.
Ada monumen di alun-alun kota untuk memperingati hari ketika suhu mencapai -71 derajat Celsius pada 1924
Ironisnya, dikutip dari CN Traveler (10/9/2018), Oymyakon dalam bahasa Rusia berarti "air yang tidak membeku."
Baca juga: Suka Duka Hidup di Yakutsk, Kota Terdingin di Dunia
Permukiman ini muncul pada 1920-an ketika penggembala musim dingin hendak menyirami rusa kutub mereka di mata air panas di sana.
Namun, sekarang semuanya membeku di Oymyakon.
Dikisahkan bahwa pipa-pipa membeku di Oymyakon, sehingga sebagian besar toilet tanpa pipa.
Tanah membeku dan hanya sedikit tanaman yang tumbuh, sehingga makanan lokal sebagian besar adalah daging dan ikan, itu pun kadang-kadang dimakan beku.
Mesin juga membeku sangat cepat sehingga banyak mobil harus terus bergerak untuk mempertahankan panas.
Selama hari-hari terpendek dalam setahun, setiap malam berdurasi 21 jam di Oymyakon.
Baca juga: Mengintip Ajang Lari Maraton Terdingin di Dunia, Berjam-jam Terjang Suhu di Bawah Nol
Akan tetapi, pada akhir setiap musim dingin yang gelap, kota ini menggelar Festival Kutub Dingin yang diselenggarakan oleh Chyskhaan, "Penguasa Frost" Yakutian.
Setiap bulan Maret desa ini menggelar balapan rusa kutub, naik kereta luncur anjing, memancing di es, dan berbagai aktivitas menggembirakan lainnya.
Untuk akses ke Oymyakon, desa tersebut berjarak dua hari berkendara dari Yakutsk bandara terdekat, sehingga mungkin mengurangi peluang pariwisata.
Pada Januari 2018 suhu di Oymyakon mencapai -66 derajat Celsius, mendekati rekor dingin tahun 1924, tetapi dua minggu kemudian suhunya menghangat sampai -8 derajat Celsius.
Meski perubahan suhu ekstrem itu termasuk dampak pemanasan global, sisi positifnya adalah penduduk Oymyakon dapat menikmati kesempatan mencairkan bulu mata mereka selama beberapa hari setiap musim dingin.
Baca juga: Beijing Membeku, Suhu Capai -19 Derajat Celsius, Terdingin dalam 50 Tahun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.