Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Ungkap Minat Jajaki Kerja Sama dengan Indonesia, dari Energi Nuklir hingga Pesawat Sipil

Kompas.com - 08/05/2022, 10:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Perusahaan energi Rusia lainnya, kata dia, juga tertarik untuk mengembangkan blok Natuna dan saat ini dalam proses studi kelayakan untuk pengukuran keekonomian dari eksplorasi hingga ekstraksi gas dari lapangan itu.

Ada pula potensi kolaborasi lainnya seperti pengembangan armada penerbangan sipil. Terlebih saat ini perusahaan Rusia mulai banyak mengembangkan pesawat berukuran sedang hingga besar, yang dinilai akan sangat bermanfaat untuk negara kepulauan seperti Indonesia.

Vorobiev mengatakan kerja sama ekonomi Indonesia dan Rusia berkembang dalam tren yang sangat positif.

Tahun lalu perdagangan kedua negara naik 40 persen, dengan Indonesia menikmati surplus antara lain dari ekspor minyak sawit, sepatu dan furnitur. Sementara nilai investasi Rusia-Indonesia mencapai 3 miliar dollar AS.

Baca juga: Kedubes AS Minta Warga AS di Rusia Hindari Kerumunan pada 9 Mei

Mengutip data Kementerian Perdagangan/BPS laporan Kompas.com sebelumnya mencatat total perdagangan Indonesia-Rusia pada 2020 sebesar 1,93 miliar dollar AS, turun 6,6 persen dari tahun sebelumnya.

Namun di tengah keterbatasan konektivitas yang disebabkan oleh pandemi Covid-19, ekspor Indonesia ke Rusia pada periode yang sama meningkat 12,7 persen dibanding 2019 menjadi sebesar 973,5 juta dollar AS.

Peningkatan ini mayoritas dipengaruhi oleh kenaikan ekspor komoditas unggulan Indonesia ke Rusia seperti minyak kelapa sawit, kopra, kakao, alas kaki dan stainless steel.

Tren kenaikan terus berlanjut pada 2021, dengan total perdagangan pada Januari-September 2021 mencapai 1,94 miliar dollar AS atau lebih tinggi 42,2 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya.

Vorobieva pun mengaku seharusnya lebih banyak sektor kerja sama bisa dieksplorasi ke depan, mengingat besarnya kombinasi populasi kedua negara.

“Target dari Presiden Putin (investasi dengan indonesia bisa) mencapai 5 miliar dollar AS. Jika tren ini berlanjut meski ada berbagai gangguan dalam ekonomi global, kita dapat mencapai target,” kata dia.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-72 Serangan Rusia ke Ukraina, Gempuran ke Pabrik Baja Azovstal Nyatanya Berlanjut, 25 Juta Ton Biji-bijian Tertahan di Ukraina

Apalagi menurutnya, Rusia dan Indonesia telah menikmati relasi yang terbangun dengan sangat baik, bahkan sejak masa Presiden Soekarno yang mulai 1960-an telah beberapa kali mengunjungi Rusia.

Dialog politik antara Indonesia-Rusia terus berjalan dengan sangat aktif hingga saat ini. Dengan kontak antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Rusia Vladimir Putin sudah terjadi beberapa kali antara lain sejak 2016, hingga secara khusus membicarakan masalah penanganan Covid-19.

Terbaru tahun ini pertemuan menteri luar negeri dari kedua negara dilakukan di China, secara khusus membahas soal situasi di Afghanistan.

Sebagai pemegang presidensi G20 tahun ini, Indonesia juga telah menyampaikan undangan secara langsung kepada semua negara anggota, termasuk Indonesia.

“Ada banyak hal yang kita bangun bersama. Tradisi ini menjadi dasar yang untuk hubungan bilateral kita yang telah berkembang dengan baik dalam beberapa dekade terakhir.”

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com