Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geng Terbesar di Haiti Culik Diplomat, Minta Tebusan Rp 7,25 Miliar

Kompas.com - 04/05/2022, 07:25 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

PORT-AU-PRINCE, KOMPAS.com - Republik Dominika telah mendesak Haiti melakukan segala daya untuk memastikan pembebasan yang aman untuk salah satu diplomatnya yang diculik pada Jumat (29/4/2022).

Atase perdagangan di kedutaan Dominika di Port-au-Prince, Carlos Guillen, ditangkap oleh anggota geng saat dia bepergian ke Republik Dominika yang jaraknya berdekatan.

Baca juga: Banjir Haiti Tewaskan Sedikitnya 4 Orang

Pejabat Dominika mengatakan bahwa 400 geng Mawozo berada di balik penculikan itu.

Geng ini terkenal karena menculik orang asing dan menuntut uang tebusan yang tinggi.

Pada Oktober, 400 Mawozo menculik 16 warga AS dan seorang Kanada yang berada di Haiti untuk LSM Christian Aid Ministries.

Geng menuntut uang tebusan sebesar 1 juta dollar AS (Rp 14,5 miliar) untuk masing-masing dari mereka.

Para misionaris dan keluarga mereka semua berhasil mendapatkan kembali kebebasan mereka dua bulan kemudian.

Christian Aid Ministries mengatakan, 12 dari mereka telah melarikan diri dari penculik mereka dan lima lainnya telah dibebaskan lebih awal.

Tidak jelas apakah ada uang tebusan yang dibayarkan.

Baca juga: Gempa Haiti M 5,3: 2 Orang Tewas, 200 Rumah Hancur

BBC melaporkan pada Selasa (3/5/202), dikutip dari surat kabar Dominika Listín Diario, Guillen dilaporkan melakukan perjalanan dari ibukota Haiti, Port-au-Prince, melalui jalan darat ke Jimaní, sebuah kota di seberang perbatasan di Republik Dominika, ketika kontak dengannya terputus.

Duta Besar Dominika di Haiti, Faruk Castillo, mengatakan, rekannya telah diculik di daerah Croix-des-Bouquets, sebelah timur ibu kota.

Croix-des-Bouquets adalah benteng dari 400 Mawozo, yang oleh sumber keamanan digambarkan sebagai geng kriminal terbesar di Haiti.

Media Dominika menerbitkan foto diplomat yang diculik dan melaporkan bahwa geng itu meminta 500.000 dollar AS (Rp 7,25 miliar) untuk pembebasannya.

Penculikan untuk tebusan dianggap sebagai salah satu sumber pendapatan utama kelompok kriminal yang berkuasa.

Penculikan orang asing yang telah menerima banyak perhatian media, tetapi orang-orang Haiti sendiri telah menjadi korban utama.

Baca juga: Jamaika Tangkap Tersangka Utama Pembunuhan Presiden Haiti

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com