Pihak berwenang secara ketat mengontrol kawasan itu, termasuk mencoba memblokir akses media dan menolak permintaan badan-badan internasional seperti PBB untuk berkunjung.
Beijing telah meningkatkan tindakan kerasnya terhadap masyarakat sipil sejak Xi mengambil alih kekuasaan pada 2012, memperketat pembatasan kebebasan berbicara dan menahan ratusan aktivis dan pengacara.
Dilansir dari Guardian, pada Selasa (26/4/2022) kelompok kerja PBB tentang penahanan sewenang-wenang memutuskan bahwa China "menahan secara sewenang-wenang" aktivis anti-korupsi Zhang Baocheng.
Zhang dituduh “mempromosikan terorisme”, tetapi kelompok kerja itu mengatakan tidak melihat informasi yang secara masuk akal yang melibatkan Zhang dalam tindakan kekerasan atau kriminal tertentu.
Dikatakan bukti utama penuntutan terhadapnya selama persidangan adalah kicauannya yang mengkritik kamp-kamp di Xinjiang.
Baca juga: Rekaman Kamp Uighur Tayang di YouTube, Warga Khawatir Keselamatan Vlogger
Kelompok kerja PBB sendiri terdiri dari lima ahli independen yang tidak berbicara atas nama PBB dan pendapatnya tidak mengikat. Mereka meminta China untuk “segera membebaskan Zhang”.
Beijing juga dituntut memberinya kompensasi dan memastikan "penyelidikan penuh dan independen atas keadaan seputar perampasan kebebasan secara sewenang-wenang".
Kelompok kerja tersebut menunjukkan bahwa dalam 30 tahun sejarahnya, mereka menemukan China melanggar kewajiban hak-hak internasionalnya dalam lebih dari 1.000 kasus.
Mereka pun menyuarakan keprihatinan bahwa hal tersebut “menunjukkan masalah sistemik dengan penahanan sewenang-wenang” di China.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.