Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Forensik Temukan Panah Logam Artileri Rusia pada Puluhan Jasad Warga Sipil Bucha

Kompas.com - 25/04/2022, 19:31 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

Flechettes telah digunakan sebagai senjata balistik sejak perang dunia pertama. Senjata itu dijatuhkan oleh pesawat jenis baru saat itu untuk menyerang infanteri, anak panah logam yang mematikan dan mampu menembus helm.

Mereka tidak banyak digunakan selama perang dunia kedua, tetapi muncul kembali dalam perang Vietnam, ketika AS menggunakan versi muatan flechette, dikemas ke dalam gelas plastik.

Flechette adalah senjata anti-personil yang dirancang untuk menembus vegetasi lebat dan untuk menyerang sejumlah besar tentara musuh,” menurut Amnesty International.

“Mereka tidak boleh digunakan di daerah sipil yang dibangun.”

“Anda tidak perlu menjadi ahli senjata untuk memahami bahwa Rusia mengabaikan aturan perang di Bucha,” kata walikota Bucha, Anatoliy Fedoruk.

Menurutnya Bucha diubah menjadi safari Chechnya, di mana mereka menggunakan ranjau darat terhadap warga sipil.

Baca juga: Kebakaran Besar Terjadi di Depot Minyak Bryansk Rusia, Dekat Ukraina

Pasukan Rusia merebut Bucha, 18,5 mil (30 km) barat laut Kyiv, setelah pertempuran sengit beberapa hari setelah invasi dimulai pada Februari.

Saat mereka diberi perintah untuk mundur pada akhir Maret dan pada hari-hari berikutnya, kuburan massal yang berisi mayat ratusan orang yang tampaknya telah dibantai terungkap.

Sebuah tim yang terdiri dari 18 ahli dari departemen forensik gendarmerie nasional Perancis, bersama tim penyelidik forensik dari Kyiv, telah mulai mendokumentasikan teror yang ditimbulkan pada warga sipil selama pendudukan selama sebulan.

Bukti yang dikumpulkan oleh Guardian selama kunjungan ke Bucha, Hostomel dan Borodianka, dan ditinjau oleh ahli senjata independen, menunjukkan bahwa pasukan Rusia menggunakan amunisi tandan, yang dilarang di sebagian besar dunia.

Ada juga bom terarah yang kuat di daerah berpenduduk, yang telah menghancurkan sedikitnya delapan bangunan sipil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com