Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Macron Kekeh Tolak Istilah Genosida, Sebut Pemakaian Istilah Bisa Melebarkan Perang Ukraina

Kompas.com - 14/04/2022, 22:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber AFP

PARIS, KOMPAS.com - Presiden Perancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa menuduh Rusia melakukan genosida di Ukraina dapat menyebabkan perang menyebar.

Karena itu Macron kekeh tidak menggunakan istilah itu.

"Kata genosida memiliki arti dan perlu dicirikan secara hukum, bukan oleh politisi," kata Macron kepada radio France Bleu selama perjalanan ke Perancis utara, dilansir AFP.

Baca juga: 4,7 Juta Warga Ukraina Sudah Mengungsi, Berikut Negara Tujuan dan Jumlahnya

"Negara-negara yang menganggap bahwa itu adalah genosida memiliki kewajiban menurut hukum internasional untuk campur tangan. Apakah itu yang diinginkan orang? Saya kira tidak," jelasnya.

"Itu berarti menjadi berperang bersama dalam perang, yang berpotensi menarik negara-negara Barat dalam aliansi militer NATO ke dalam konflik."

"Setiap orang perlu menjaga rasa proporsional, untuk memasuki eskalasi verbal tanpa menarik semua kesimpulan," tambahnya.

Macron mengungkapkan bahwa dia telah berbicara pada Kamis (14/4/2022) pagi dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang telah berjanji untuk membahas penggunaan istilah genosida dengan Macron.

Baca juga: Dubes Malaysia Dipulangkan gara-gara PM Ismail Sabri Menunggu Lama di Bandara

Pada Rabu (13/4/2022), Zelensky mempermasalahkan penolakan Macron untuk menggunakan kata genosida dan deskripsinya tentang Ukraina dan Rusia sebagai "orang bersaudara".

"Hal-hal seperti itu sangat menyakitkan bagi kami," kata Zelensky.

Panggilan lain di antara mereka dijadwalkan pada Kamis malam, kata Macron.

Zelensky telah berulang kali mencap serangan militer Rusia sebagai "genosida", sebuah istilah yang pertama kali diciptakan oleh pengacara Polandia Raphael Lemkin pada 1940-an.

Baca juga: Memahami Alasan Serius di Balik Bangkrutnya Sri Lanka

Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau juga menggunakan kata itu, tetapi yang lain seperti Macron dan pemimpin Jerman Olaf Scholz telah menghindarinya.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga menolak menyebut genosida.

"Genosida didefinisikan secara ketat dalam hukum internasional. Dan untuk PBB, kami bergantung pada keputusan hukum final oleh badan peradilan yang sesuai," katanya.

Baca juga: Singapura Akan Ganti PM, Lee Hsien Loong Digantikan Menkeu Lawrence Wong

Konvensi Genosida PBB 1948 menggambarkan genosida sebagai tindakan yang dilakukan "dengan maksud untuk menghancurkan, secara keseluruhan atau sebagian, kelompok nasional, etnis, ras atau agama."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com