KOMPAS.com - Kecamuk perang antara Rusia dan Ukraina masih disorot sekaligus menjadi berita internasional yang terus dibaca selama sepekan terakhir
Selain itu, ada berita mengenai satu keluarga yang empat orang di antaranya tewas bunuh diri dengan lompat dari lantai tujuh apartemen.
Di Timur Tengah, Arab Saudi yang tak mengizinkan masjid menggunakan pengeras suara eksternal saat shalat selama Ramadhan 2022.
Berikut kami rangkumkan berita internasional terpopuler selama sepekan dari Kompas.com edisi Senin (27/3/2022) hingga Minggu (3/4/2022).
Baca juga: KABAR DUNIA SEPEKAN: Indonesia Tidak Depak Rusia dari KTT G20 | Pesawat China Eastern Airlines Jatuh
Polisi Swiss mengatakan, satu keluarga yang empat orang di antaranya tewas bunuh diri dengan lompat dari lantai tujuh apartemen, sempat menjawab panggilan petugas lalu hening.
Keempat orang dalam satu keluarga itu terdiri dari suami berusia 40 tahun, istri (41) dan saudara kembarnya, serta anak perempuan pasutri tersebut (8).
Polisi melaporkan, semuanya tewas di lokasi kejadian kecuali seorang remaja putra berusia 15 tahun yang juga ikut lompat.
Baca selengkapnya di sini.
Pemerintah Rusia menepis ancaman Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk mengeluarkan Rusia dari kelompok ekonomi 20 negara (G20) karena invasinya ke Ukraina.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, seandainya Rusia dikeluarkan dari G20, langkah itu tak akan menjadi bencana.
"Format G20 adalah penting, tapi dalam kondisi sekarang ketika mayoritas pesertanya sedang melancarkan perang ekonomi terhadap Rusia, maka tak ada hal mengerikan yang akan terjadi," kata Peskov.
Simak berita ini selengkapnya di sini.
Baca juga: Rusia Tidak Masalah jika Dicoret dari KTT G20 Indonesia, tapi Peringatkan Hal Ini
Presiden Rusia Vladimir Putin disesatkan oleh para penasihat yang terlalu takut untuk mengatakan kepadanya betapa buruknya perang di Ukraina dan betapa merusaknya sanksi-sanksi Barat.
Hal itu disampaikan sejumlah sumber dari Gedung Putih dan Eropa, sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (30/3/2022).
Rusia melancarkan invasinya ke Ukraina sejak 24 Februari dan belum berhenti sampai sekarang. Namun, serangan tersebut rupanya mendapat perlawanan yang keras dari Ukraina.