Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjara Australia Dituduh Sajikan Daging Babi ke Napi Muslim

Kompas.com - 31/03/2022, 13:34 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

HOBART, KOMPAS.com - Petugas penjara di Tasmania dituduh mengabaikan keluhan napi yang mengidap penyakit terkait alergi makanan serta menyajikan daging babi ke napi Muslim dan menyebutnya bukan daging babi.

Inspektur Lembaga Pemasyarakatan Australia membuat 20 rekomendasi setelah melakukan pemeriksaan makanan yang disajikan di penjara dengan melibatkan ahli gizi Ngaire Hobbins.

Laporan yang disusun oleh Richard Connock berdasarkan inspeksi pada tahun 2020 menemukan bahwa tak seorang pun yang terlibat dalam penyiapan makanan telah dilatih tentang kebersihan makanan.

Baca juga: Pasien Pertama Transplantasi Jantung Babi Meninggal Dunia Setelah 2 Bulan

Disebutkan bahwa kualitas dan kuantitas makanannya memang cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi narapidana, tapi terjadi "kerusakan dalam proses."

Menurut Ngaire Hobbins, ada sikap "tak percaya yang tidak beralasan" di kalangan staf dapur dan sipir penjara terhadap seorang napi wanita yang mengidap penyakit alergi makanan (coeliac).

Napi tersebut tetap diberi makanan yang mengandumg gluten padahal dia alergi dan telah menyampaikannya ke petugas dapur.

Laporan inspektorat menyebut ada seorang sipir penjara yang menganggap keluhan napi tersebut sebagai "sampah."

"Penyakit coeliac harus ditangani dengan serius dan orang yang mengidapnya harus mengikuti diet bebas gluten," kata Hobbins.

"Kami mendapat kesan bahwa tidak semua staf di dapur menanggapi alergi makanan sebagai hal yang serius," tambahnya.

Pemerintah mengakui adanya keluhan tentang kualitas dan standar makanan untuk napi di berbagai penjara Australia.ABC NEWS/LUKE BOWDEN via ABC INDONESIA Pemerintah mengakui adanya keluhan tentang kualitas dan standar makanan untuk napi di berbagai penjara Australia.
Sejumlah napi lainnya mengeluhkan bahwa devon, salami, dan daging olahan lainnya ternyata mengandung daging babi.

Sipir penjara meyakinkan napi ini bahwa daging yang disajikan tidak mengandung babi, tapi temuan inspektorat memastikan makanan itu mengandung daging babi.

Baca juga: Profil Muhammad Mohiuddin, Dokter di Balik Cangkok Jantung Babi ke Manusia

"Ini sangat mengkhawatirkan, apalagi mereka selalu mengatakan produk ini tidak mengandung daging babi," kata Hobbins dalam laporannya.

Menurut seorang napi Muslim, meskipun petugas dapur mengetahui orang Islam dilarang makan daging babi, namun dia tetap diberi salad ham.

Tim inspeksi menguji daging cincang yang disajikan di Penjara Launceston.

"Warnanya pucat dan tampak menjijikkan, sulit untuk memastikan apa dagingnya dan juga rasanya hambar," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com