Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Dituduh Sebabkan Krisis Pangan Global karena Menyerang Ukraina

Kompas.com - 30/03/2022, 08:40 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber AFP

KOMPAS.com - Rusia dituduh menyebabkan "krisis pangan global" dan menempatkan orang pada risiko "kelaparan" dengan memulai perang di Ukraina.

Tuduhan dilontarkan di hadapan Dewan Keamanan PBB pada Selasa (29/3/2022) dengan alasan bahwa Ukraina sejauh ini berfungsi sebagai lumbung makanan untuk Eropa.

"Presiden Rusia Vladimir Putin memulai perang dan menciptakan krisis pangan global ini. Dialah yang dapat menghentikannya," kata Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman dalam pertemuan, dilansir AFP.

Baca juga: Pria Arab Bersenjata Bunuh 5 Orang di Pinggiran Tel Aviv Israel

"Tanggung jawab dalam mengobarkan perang di Ukraina dan untuk efek perang terhadap keamanan pangan global hanya ada di Rusia dan Presiden Putin," katanya.

Duta Besar Perancis untuk PBB, Nicolas de Riviere, melanjutkan bahwa "agresi Rusia terhadap Ukraina meningkatkan risiko kelaparan di seluruh dunia".

Dia juga menyebut bahwa populasi di negara berkembang akan menjadi yang pertama terkena dampaknya.

"Rusia, tidak diragukan lagi, akan mencoba membuat kami percaya bahwa sanksi yang diterapkanlah yang menciptakan ketidakseimbangan dalam situasi keamanan pangan dunia," tambah de Riviere.

Baca juga: Rangkuman Hari ke-34 Serangan Rusia ke Ukraina, Negosiator Bertemu di Turki, Ukraina Rebut Kembali Irpin, 1.119 Warga Sipil Tewas

Direktur Program Pangan Dunia (WFP), David Beasley, melaporkan bahwa Ukraina dan Rusia, yang keduanya merupakan produsen sereal utama, mewakili 30 persen ekspor gandum dunia, 20 persen untuk jagung, dan 75 persen untuk minyak bunga matahari.

Pekan lalu, Uni Eropa mengumumkan inisiatif untuk mengurangi kekurangan pangan yang disebabkan perang.

Uni Eropa dan AS menginginkan komitmen multilateral terhadap pembatasan ekspor bahan mentah pertanian.

Baca juga: POPULER GLOBAL: Rusia Tak Masalah Dicoret dari G20 | Aturan Pembatasan Pengeras Suara Masjid Saudi

Sementara itu, asisten Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan Joyce Msuya mengatakan konflik di Ukraina "mengancam untuk memperburuk keadaan dalam krisis kemanusiaan terbesar di dunia".

Dia membandingkannya seperti kondisi Afghanistan, Yaman dan Tanduk Afrika, di mana kerawanan pangan sempat menjadi masalah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com