Segera, penduduk setempat mulai mengejeknya, memanggilnya “mritak” (orang mati) dan hantu. Dia merasa terhina, tetapi tidak ada yang bisa dia lakukan.
Pada 1980, seorang politisi bernama Shyam Lal Kanojia memberi Lal Bihari nasihat yang akan mengubah hidupnya selamanya.
Kanojia mengatakan kepada Lal Bihari bahwa dia seharusnya tidak malu dengan statusnya sebagai seorang the living dead. Lal Bihari justru harus menerimanya dan memanfaatkaannya untuk mempermalukan orang-orang yang telah “membunuhnya”.
Baca juga: India Tak Sengaja Tembakkan Rudal ke Pakistan
“Kasusmu tidak akan kemana-mana. Kamu adalah seorang mritak. Mengapa tidak secara terbuka menyebut dirimu sendiri untuk mempermalukan mereka yang melakukan ini kepadamu,” kata Kanojia.
Sejak hari itu, Lal Bihari mulai mempertontonkan dirinya sendiri dalam upaya untuk menyoroti masalahnya.
Dai situlah dia menemukan bahwa dia adalah salah satu dari banyak the living dead di India, banyak di antaranya membutuhkan bantuan dan bimbingan.
Di antara banyak aksi Lal Bihari dalam 18 tahun sebagai "mritak", dia mencoba mencalonkan diri dalam pemilihan kepala daerah, untuk membuktikan bahwa dia masih hidup.
Selain itu, dia mengeklaim bantuan janda untuk istrinya, menculik sepupu mudanya, dia bahkan mendirikan organisasi nirlaba untuk membantu orang mati lainnya.
Baca juga: Perang Ukraina: Kisah Dokter India Bertahan di Bungker bersama Macan Kumbang dan Jaguar
Aksi-aksi Lal Bihari tersebut rupanya mendapat banyak sorotan dang berbagai media mulai menulis tentang dia. Setelah itu, ceritanya menyebar ke seluruh India.
Baru pada 1994, Lal Bihari “dihidupkan kembali” dalam catatan resmi lokal dan itu pun terjadi karena kedatangan petugas yang baru.
Tapi itu bukan akhir dari kisahnya. Setelah melalui cobaan 18 tahun, pria India itu mendedikasikan sebagian besar waktunya untuk membantu the living dead lainnya melalui organisasinya, Mritak Sangh.
Sejak saat itu, dia telah membantu ratusan orang, meluncurkan penyelidikan terhadap puluhan pejabat korup. Kisahnya yang luar biasa kemudian dibawa ke layar perak dalam film Kaagaz.
Baca juga: Pabrik Petasan Ilegal di India Meledak, 11 Orang Tewas
Meski Pemerintah India menggambarkan masalah ini sebagai “tidak institusional atau meluas,” Lal Bihari percaya bahwa jumlah the living dead di India mencapai puluhan ribu orang.
Dipicu oleh keserakahan, metode perampasan tanah dengan menyatakan kerabat meninggal masih sangat populer di India, dan bahkan mengadu domba anak dengan orang tua.
“Putra saya sendiri telah membunuh saya. Jika bukan karena Lal Bihari, saya masih akan mati,” kata Panchu, pria berusia 75 tahun di desa Adampur kepada Open the Magazine.
Baca juga: Biden Akan Gelar KTT Virtual dengan Pemimpin Jepang, Australia, dan India
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.