Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah The Living Dead dari India, Lal Bihari Habiskan 18 Tahun Berjuang Mencari Keadilan

NEW DELHI, KOMPAS.com – Seorang pria di India bernama Lal Bihari adalah salah satu dari the living dead yang terkenal di India.

The living dead merupakan julukan bagi orang-orang yang tercatat meninggal dunia dalam catatan resmi namun sebenarnya masih hidup.

The living dead ada karena biasanya ada anggota keluarga yang melaporkan kematian palsu dari yang bersangkutan sehingga mereka bisa mengeklaim harta benda, seperti tanah atau rumah, sebagai warisan.

Bagi the living dead, catatan kematian resmi tersebut merupakan petaka karena mereka bisa kehilangan harta benda meski dirinya masih hidup dan sehal walafiat.

Kisah Lal Bihari mungkin adalah contoh paling terkenal dari perjuangan the living dead di India, sebagaimana dilansir Oddity Central, Kamis (17/3/2022).

Kesengsaraannya dimulai pada 1976 ketika aia kembali ke tempat kelahirannya, Desa Khalilabad, Negara Bagian Uttar Pradesh, India.

Dia kembali ke sana untuk mengurus tempat tinggal, pendapatan, dan sertifikat kasta, guna mendapatkan pinjaman untuk bisnisnya.

Ketika mengurus dokumen-dokumen tersebut, petugas melihat ke arahnya dan mengatakan kepadanya bahwa Lal Bihari sudah mati. Lal Bihari tersenyum, tetapi petugas itu tidak membalas senyumannya.

“Lal Bihari meninggal tahun lalu. Aku tidak tahu siapa kamu,” tegas petugas tersebut.

"Tapi aku di sini sebelum kamu. Kamu tahu aku. Aku pernah bertemu denganmu sebelumnya," jawab Lal Bihari yang bingung.

Petugas itu tidak peduli. Dia menunjukkan catatan resmi bahwa Lal Bihari telah meninggal pada 30 Juli 1976, setahun sebelumnya, dan bahwa tanahnya telah diwariskan ke sepupunya.

Meskipun dia terkejut dengan berita itu, Lal Bihari yakin dia bisa segera memperbaikinya.

Ternyata, upaya “menghidupkan kembali di atas kertas” rupanya tidaklah mudah. Hingga waktu telah berjalan selama 18 tahun lamanya.

Lal Bihari memulai perjuangannya dengan menghubungi seorang pengacara. Pengacara tersebut justru menertawakannya dengan mengatakan, “Seorang pria mati telah datang kepadaku.”

Tak putus asa, dia kemudian mencoba mengajukan keluhan kepada pihak berwenang setempat. Hasilnya nihil, orang-orang di sana menyatakan bahwa dia meninggal sejak awal.

Segera, penduduk setempat mulai mengejeknya, memanggilnya “mritak” (orang mati) dan hantu. Dia merasa terhina, tetapi tidak ada yang bisa dia lakukan.

Pada 1980, seorang politisi bernama Shyam Lal Kanojia memberi Lal Bihari nasihat yang akan mengubah hidupnya selamanya.

Kanojia mengatakan kepada Lal Bihari bahwa dia seharusnya tidak malu dengan statusnya sebagai seorang the living dead. Lal Bihari justru harus menerimanya dan memanfaatkaannya untuk mempermalukan orang-orang yang telah “membunuhnya”.

“Kasusmu tidak akan kemana-mana. Kamu adalah seorang mritak. Mengapa tidak secara terbuka menyebut dirimu sendiri untuk mempermalukan mereka yang melakukan ini kepadamu,” kata Kanojia.

Sejak hari itu, Lal Bihari mulai mempertontonkan dirinya sendiri dalam upaya untuk menyoroti masalahnya.

Dai situlah dia menemukan bahwa dia adalah salah satu dari banyak the living dead di India, banyak di antaranya membutuhkan bantuan dan bimbingan.

Di antara banyak aksi Lal Bihari dalam 18 tahun sebagai "mritak", dia mencoba mencalonkan diri dalam pemilihan kepala daerah, untuk membuktikan bahwa dia masih hidup.

Selain itu, dia mengeklaim bantuan janda untuk istrinya, menculik sepupu mudanya, dia bahkan mendirikan organisasi nirlaba untuk membantu orang mati lainnya.

Aksi-aksi Lal Bihari tersebut rupanya mendapat banyak sorotan dang berbagai media mulai menulis tentang dia. Setelah itu, ceritanya menyebar ke seluruh India.

Baru pada 1994, Lal Bihari “dihidupkan kembali” dalam catatan resmi lokal dan itu pun terjadi karena kedatangan petugas yang baru.

Tapi itu bukan akhir dari kisahnya. Setelah melalui cobaan 18 tahun, pria India itu mendedikasikan sebagian besar waktunya untuk membantu the living dead lainnya melalui organisasinya, Mritak Sangh.

Sejak saat itu, dia telah membantu ratusan orang, meluncurkan penyelidikan terhadap puluhan pejabat korup. Kisahnya yang luar biasa kemudian dibawa ke layar perak dalam film Kaagaz.

Meski Pemerintah India menggambarkan masalah ini sebagai “tidak institusional atau meluas,” Lal Bihari percaya bahwa jumlah the living dead di India mencapai puluhan ribu orang.

Dipicu oleh keserakahan, metode perampasan tanah dengan menyatakan kerabat meninggal masih sangat populer di India, dan bahkan mengadu domba anak dengan orang tua.

“Putra saya sendiri telah membunuh saya. Jika bukan karena Lal Bihari, saya masih akan mati,” kata Panchu, pria berusia 75 tahun di desa Adampur kepada Open the Magazine.

https://www.kompas.com/global/read/2022/03/20/143100970/kisah-the-living-dead-dari-india-lal-bihari-habiskan-18-tahun-berjuang

Terkini Lainnya

Padahal Sudah Putus, Pria Ini Marah dan Rebut HP Mantan Pacar Usai Melihat Bersama Pria Lain

Padahal Sudah Putus, Pria Ini Marah dan Rebut HP Mantan Pacar Usai Melihat Bersama Pria Lain

Global
Rusia-Ukraina Saling Serang dengan Puluhan Drone dan Rudal

Rusia-Ukraina Saling Serang dengan Puluhan Drone dan Rudal

Global
Rudal Houthi Hantam Kapal Kargo di Teluk Aden, Lukai Awak Kapal

Rudal Houthi Hantam Kapal Kargo di Teluk Aden, Lukai Awak Kapal

Global
Hezbollah Pamer Persenjataan di Tengah Eskalasi Perang

Hezbollah Pamer Persenjataan di Tengah Eskalasi Perang

Global
AS Kecam Tindakan Israel Alihkan Dana Palestina Rp 573 Miliar

AS Kecam Tindakan Israel Alihkan Dana Palestina Rp 573 Miliar

Global
Biden dan Zelensky Teken Perjanjian Keamanan yang Mirip dengan Kesepakatan AS-Israel

Biden dan Zelensky Teken Perjanjian Keamanan yang Mirip dengan Kesepakatan AS-Israel

Global
Bryan Sukidi, Siswa Indonesia Peraih Penghargaan Bakat Luar Biasa di AS

Bryan Sukidi, Siswa Indonesia Peraih Penghargaan Bakat Luar Biasa di AS

Global
Kekerasan Anak dalam Konflik Dunia Capai Tingkat Ekstrem, Khususnya Israel

Kekerasan Anak dalam Konflik Dunia Capai Tingkat Ekstrem, Khususnya Israel

Global
Invasi Rusia ke Ukraina Menimbulkan Emisi Karbon yang Besar

Invasi Rusia ke Ukraina Menimbulkan Emisi Karbon yang Besar

Internasional
Rangkuman Hari Ke-841 Serangan Rusia ke Ukraina: Komitmen Keamanan Biden-Zelensky | Bank Rusia Kehabisan Mata Uang Asing

Rangkuman Hari Ke-841 Serangan Rusia ke Ukraina: Komitmen Keamanan Biden-Zelensky | Bank Rusia Kehabisan Mata Uang Asing

Global
Tank-tank Israel Terus Menembus Rafah, Warga Palestina Tak Henti Melarikan Diri

Tank-tank Israel Terus Menembus Rafah, Warga Palestina Tak Henti Melarikan Diri

Global
Inilah Poin-poin Perdebatan dalam Negosiasi Gencatan Senjata Israel-Hamas

Inilah Poin-poin Perdebatan dalam Negosiasi Gencatan Senjata Israel-Hamas

Internasional
Tentara Israel Lakukan 5.698 Pelanggaran Berat pada Anak-anak

Tentara Israel Lakukan 5.698 Pelanggaran Berat pada Anak-anak

Global
Hezbollah Luncurkan Roket dan Drone Langsung ke Pangkalan Militer Israel

Hezbollah Luncurkan Roket dan Drone Langsung ke Pangkalan Militer Israel

Global
 [POPULER GLOBAL] 2.600 Polisi KTT G7 Berjejal Tidur di Kapal Rusak | Warga Gaza Bandingkan Kondisi dengan Hamas

[POPULER GLOBAL] 2.600 Polisi KTT G7 Berjejal Tidur di Kapal Rusak | Warga Gaza Bandingkan Kondisi dengan Hamas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke