Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beritakan “Rekaman Langsung” dari Ukraina, TV Israel Tampilkan Stormtroopers Star Wars

Kompas.com - 06/03/2022, 20:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

YERUSALEM, KOMPAS.com - Sebuah saluran berita TV Israel menayangkan “rekaman langsung” invasi Rusia ke Ukraina yang menampilkan dan pesawat tempur TIE dari Star Wars yang mendarat darurat.

Klip itu bahkan menunjukkan “stormtroopers” berdiri di samping pesawat Imperial di jalan bersalju.

Baca juga: Media Rusia Sebut Ukraina Buat Senjata Nuklir, Disebut Bom Kotor

Investigasi di Channel 13 telah diluncurkan dan editor telah ditangguhkan setelah video itu ditayangkan selama tayangan montase kehancuran di Ukraina akibat serangan Rusia.

Saluran berita TV Israel menayangkan 'rekaman langsung' invasi Rusia ke Ukraina yang menampilkan pesawat tempur TIE dari Star Wars, sebagaimana dilansir dari Daily Mail pada Kamis (4/3/2022).

Klip ini awalnya adalah iklan yang diproduksi oleh Disney dan Lucasfilm pada 2014, untuk mempromosikan saluran Star Wars baru di Sky Deutschland.

Video itu menunjukkan stormtroopers mengamati pesawat tempur yang jatuh di jalan raya Jeman sementara mobil-mobil melintas.

Judul aslinya berbunyi: “Peringatan: Kecelakaan berbahaya di A3. Silakan belok kanan dan jangan menyalip!”

Diyakini video itu mulai beredar di aplikasi perpesanan Telegram setelah invasi Rusia, dan menipu orang agar percaya bahwa itu menunjukkan cuplikan dari perang.

Ukraina telah memperingatkan tentang disinformasi yang dibagikan secara online, dengan mengatakan Rusia sedang mempersiapkan kampanye online yang mengatakan tokoh militer dan politik senior Ukraina telah menyerah.

Baca juga: Pelaut Ukraina Coba Tenggelamkan Kapal Pesiar Mewah Milik Orang Kaya Rusia

Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengatakan bahwa kampanye itu akan mencakup dokumen palsu dan rekaman palsu. Tujuannya untuk mengubah narasi seputar upaya Rusia, yang sejauh ini gagal menggulingkan petinggi Ukraina.

"Untuk 'mengonfirmasi’ informasi palsu ini, 'dokumen' yang tampaknya ditandatangani, serta video palsu yang diedit akan didistribusikan," kata Reznikov dalam sebuah pernyataan online, sebelum mengunggah pesan serupa di Twitter.

Reznikov meyakinkan bahwa kepemimpinan Ukraina tetap di Kiev, meskipun serangan gencar Rusia, dan menyatakan: “”Tidak menyerah! Hanya kemenangan!”

YouTube dan Facebook telah melarang media milik negara Rusia RT dan saluran Sputnik di seluruh Eropa.

Sebelumnya dua perusahaan sosial media raksasa AS itu mengumumkan pada akhir pekan bahwa mereka telah memblokir serangkaian akun palsu pro-Rusia dan profil yang diretas, yang membagikan pesan anti-Ukraina di media sosial.

Baca juga: Foto Perbandingan Kondisi Ukraina Sebelum dan Sesudah Invasi Rusia

Uni Eropa juga telah memberlakukan larangan saluran RT dan Sputnik, dan memberlakukan sanksi yang ditargetkan terhadap individu-individu kunci yang dianggap terlibat dalam mesin propaganda Rusia. Itu termasuk pemimpin redaksi RT dan Rossiya Segodnya Margarita Simonyan.

Sementara itu, regulator komunikasi negara Rusia Roskomnadzor mengecam raksasa media sosial Meta - perusahaan induk Facebook dan Instagram - dan Twitter. Menilai mereka terlibat dalam menyebarkan apa yang dikatakannya sebagai unggahan palsu, tentang apa yang digambarkan sebagai “operasi khusus” Rusia di Ukraina.

Rusia juga telah mengumumkan akan membatasi akses ke situs BBC.

Akses ke situs BBC, situs berita independen Meduza, penyiar Jerman Deutsche Welle, dan situs berbahasa Rusia dari Radio Free Europe/Radio Liberty yang didanai AS, Svoboda, "dibatasi" oleh Roskomnadzor menyusul permintaan dari jaksa.

Badan tersebut mengatakan bahwa setiap kasus, permintaan jaksa diajukan pada 24 Februari, hari di mana Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan serangannya ke Ukraina.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com