Seorang eksekutif bisnis wanita berusia 25 tahun juga mengalami hal yang sama.
Dia curiga mengidap Covid-19 karena merasa tidak enak badan setelah bertemu dengan orang lain tanpa memakai masker di tempat gym yang kemudian dinyatakan positif Covid-19.
Tetapi, antigen rapid test yang dia lakukan pada awalnya, dan antigen rapid test lain yang dilakukan di klinik dokter umum, semuanya negatif.
"Dokter bahkan meyakinkan saya bahwa saya tidak memiliki Covid-19," terang wanita tersebut.
Setelah berkonsultasi dengan teman-temannya di luar negeri, dia kemudian melakukan swab tenggorokan. Hasilnya positif dan dia melanjutkan untuk mengisolasi diri.
"Memiliki Covid-19 terasa seperti seseorang menggaruk bagian belakang tenggorokan saya dengan pisau. Saya tidak menyangka itu akan menyakitkan ini," ujar dia.
Seorang pegawai negeri sipil Singapura berusia 25 tahun yang terjangkit Covid-19 pada Desember 2021 setelah bertemu dengan pasangannya sehari sebelum dirinya dinyatakan positif, menyarankan semua warga untuk berhati-hati ketika merasa tidak sehat, meskipun hasil tes mungkin negatif.
Baca juga: Kasus Harian Covid-19 Singapura Pecah Rekor Tembus 13.000
Dr Maria Van Kerkhove, Pimpinan Teknis Covid-19 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada konferensi pers pada Selasa (1/2/2022), menyebut baik itu terjangkit varian Omicron atau varian Delta, kebanyakan orang dapat menularkan virus tepat pada saat mereka mengalami gejala.
"Untuk Omicron, kami tahu bahwa orang yang tidak menunjukkan gejala dapat menyebarkan virus, tetapi dengan sebagian besar orang yang menularkannya, itu benar-benar tepat pada saat timbulnya gejala," jelas dia.
Sementara itu, data Kementerian Kesehatan (MOH) Singapura menunjukkan, hingga Sabtu (5/2/2022), ada 1.068 pasien Covid-19 di rumah sakit, 23 di antaranya membutuhkan perawatan intensif.
Kasus Covid-19 lokal di Singapura meningkat tiga kali lipat menjadi lebih dari 13.000 pada Jumat (4/2/2022) dari hari sebelumnya. Padahal 92 persen populasi di Singapura telah divaksinasi penuh.
Pemerintah Singapura juag melaporkan sebagian besar orang yang terinfeksi Covid-19 memiliki gejala ringan atau tidak ada gejala dan bisa pulih di rumah.
Baca juga: Tanggapan Singapura soal Ambil Alih Ruang Udara Natuna oleh Indonesia
Seorang eksekutif berusia 26 tahun yang mengalami gejala seperti flu ketika dia terinfeksi Covid-19 merasa dirinya merasa "kurang terancam" oleh penyakit tersebut karena dia sekarang memiliki kekebalan alami.
MOH mengatakan akhir bulan lalu bahwa dosis booster akan memberikan perlindungan yang lebih lama di masa depan dari ancaram Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.