Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejar Nol Covid, China Lockdown Kota Yuzhou Usai Muncul 3 Kasus OTG

Kompas.com - 04/01/2022, 13:02 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

YUZHOU, KOMPAS.com - China pada Selasa (4/1/2022) me-lockdown kota Yuzhou yang berpenduduk 1,17 juta orang, untuk mengejar nol kasus Covid-19.

Lockdown Yuzhou dilakukan setelah muncul tiga kasus Covid-19 tanpa gejala, menurut laporan AFP.

Ini adalah lockdown yang diterapkan China setelah menutup kota Xi'an dan sukses menurunkan kasus virus corona baru di sana.

Baca juga: Suksesnya Lockdown Xian: China Suplai Makanan Gratis dan Turunkan Kasus Covid-19

Yuzhou, kota di provinsi Henan, mengumumkan mulai Senin malam (3/1/2022) semua warganya diharuskan tinggal di rumah untuk mengendalikan penyebaran virus corona.

Orang-orang di daerah itu tidak boleh keluar, menurut pernyataan yang diunggah pada Senin, sementara masyarakat akan membuat penjagaan dan gerbang untuk secara ketat menerapkan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian epidemi.

Kota itu juga mengumumkan bahwa mereka menghentikan layanan bus dan taksi, menutup pusat perbelanjaan, museum, serta tempat-tempat wisata.

China melaporkan 175 kasus baru Covid-19 pada Selasa, termasuk lima di provinsi Henan dan delapan lagi di klaster terpisah yang terkait dengan pabrik garmen di kota Ningbo.

Meskipun kasus yang dilaporkan rendah dibandingkan dengan tempat lain di dunia, kasus baru virus corona di China dalam beberapa pekan terakhir mencapai tingkat tertinggi di negara itu sejak Maret 2020.

Ada 95 kasus baru yang tercatat di Xi'an pada Selasa - kota bersejarah berpenduduk 13 juta orang di provinsi Shaanxi - yang telah di-lockdown selama hampir dua minggu.

Baca juga: Ketatnya Lockdown di Xian China, Penjara dan Denda Rp 1 Juta jika Melanggar

Xi'an melaporkan lebih dari 1.600 kasus Covid-19 sejak 9 Desember, tetapi jumlahnya dalam beberapa hari terakhir mulai menurun dibandingkan dengan angka minggu lalu.

Otoritas lokal yang dianggap gagal dalam mencegah wabah virus di China sering dipecat atau dihukum, memicu serangkaian tanggapan yang semakin ketat dari pemerintah provinsi ketika mereka mencoba untuk membasmi kasus apa pun dengan cepat.

Di Xi'an, dua pejabat senior Partai Komunis dicopot dari jabatan mereka karena kurang teliti dalam mencegah dan mengendalikan wabah.

Bulan lalu, badan disipliner China juga mengumumkan bahwa puluhan pejabat dihukum karena gagal mencegah wabah di kota itu.

Lonjakan itu terjadi saat Beijing bersiap untuk menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin bulan depan.

Baca juga: China Hukum Puluhan Pejabat Pemkot Xian karena Covid-19 Melonjak hingga Lockdown

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com